-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Tiga Kementerian Dorong Koperasi, UMKM dan IKM Bermitra dengan BUMN

    Redaksi
    Jumat, 03 September 2021, September 03, 2021 WIB Last Updated 2021-09-03T15:01:33Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Jakarta, Indometro.id -
    Kementerian Koperasi dan UKM, bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN berkomitmen bersinergi menghubungkan pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Industri Kecil, Menengah (IKM) untuk terhubung ke dalam rantai pasok global (global value chain), sesuai dikutip dari laman kemenkopUKM, Jumat (3/9/2021).

    Hal ini bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor, dan penguatan substitusi impor. Isu strategis terkait rantai pasok menjadi perhatian, hal ini disebabkan masih rendahnya kemitraan koperasi, UMKM dan IKM terhubung dalam rantai nilai global.

    Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, salah satu upayanya ialah  sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN, yang bertujuan untuk mendorong masuknya koperasi, UMKM dan IKM dalam rantai pasok BUMN. 
    “Implementasi kegiatan ini, sebagai percontohan adalah kemitraan koperasi, UMKM dan IKM dengan enam BUMN, yakni PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani dan RNI (Persero). Untuk tahap awal ada sembilan,” kata Teten. 

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pembangunan industri harus diarahkan pada 3 (tiga) prinsip, yaitu: 1) membangun industri yang mandiri dan berdaulat; 2), memacu industri yang maju dan berdaya saing, dan; 3) mewujudkan industri yang berkeadilan dan inklusif. 

    “Dalam rangka pemberdayaan IKM, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan terhadap IKM agar mampu secara jumlah/volume dan kualitas untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri dalam negeri dan global, baik melalui pengembangan ekosistem rantai pasok seperti link dan match dan kemitraan dengan industri besar serta BUMN, maupun melalui ekosistem digital dengan masuk ke dalam platform marketplace dan juga ke pengadaan barang pemerintah dan BUMN”, kata Agus.

    Sementara, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN tidak berdiam diri dengan adanya krisis selama pandemi yang mengimbas 99% pelaku UMKM, karena realitanya UMKM adalah tulang punggung negara.
     "Kita memastikan agar BUMN tidak menjadi menara gading, tetapi harus dekat dengan UMKM dan dekat kepada masyarakat. Seluruh BUMN yang ada di 12 klaster dengan 43 perusahaan sudah berkonsolidasi dimana kita meluncurkan PaDi UMKM, di situ kita sudah bertransaksi sebanyak 130 ribu transaksi dengan 9.600 UMKM yang terlibat dan menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp10.3 triliun sampai Agustus kemarin," ujar Erick. 

    Di samping itu, selain mendorong Koperasi dan UMKM masuk dalam rantai pasok global, juga terdapat program strategis yang dikembangkan Kementerian Koperasi dan UKM yaitu memperluas akses pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. 
    Diantaranya, melalui program digitalisasi UMKM, hingga memperkuat lokal brand agar bisa go global. Langkah nyata untuk menerapkan program ini salah satunya dengan Pengembangan UKM Masa Depan berbasis teknologi seperti yang dilakukan oleh LLP-KUKM (Smesco Indonesia) dengan PT Telkomsel.     



    (Kemenkop UKM)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini