-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Pekerjaan Rigid Beton Kelumbayan Barat Tanggamus Diduga Asal Jadi

    Nurul Hilal
    Jumat, 03 September 2021, September 03, 2021 WIB Last Updated 2021-09-03T13:06:39Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Tanggamus, indometro.id - 
    Pembangunan pengerasan beton (rijid) dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tanggamus, ruas jalan Lengkukai - Sidoharjo Kecamatan Kelumbayan Barat, yang dilaksanakan oleh Cv. Cukuh Balak serta konsultan pengawas Cv. Tri Mitra Jaya Konsultan terkesan asal-asalan dan amburadul.

    Proyek dengan nomor kontrak 600/001/BM-07/2021, dan pagu anggaran sebesar Rp 3,3 M serta waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender terindekasi telah merugikan negara, sebab tidak sesuai dengan standar Nasional.

    "Adukan semen dan pasirnya tidak memakai mixer, mereka cuma memakai molen manual saja, bahkan pasirnya pun cuma pakai pasir lokal yang tidak melalui uji laboratorium bahkan banyak bercampur tanah bahkan banyak juga menggunakan batu bekas",  ujar Dowi seorang warga lokal yang mengungkapkan kepada awak media ini, Kamis (02/09/2021)

    Dowi juga menjelaskan bahwa tidak ada pengawasan dari pihak konsultan mau pun pengawasan dari pihak PUPR kabupaten tanggamus.

    Sementara kepala pekon Sidoharjo Sunarto, mengatakan pengerjaan proyek tersebut memang jauh dari harapan masyarakat Kelumbayan Barat dan benar benar tidak sesuai dengan juknis pekerjaan.

    "Seharusnya atas tanah yang dilapisi bahan berbutir seperti batu kerikil berupa agregat dan lapisan lean concrete (LC) yang merupakan bagian dari lapisan  dasar, pengerjaannya mempunyai waktu jeda, tunggu kering,nah itu masih basah langsung disiram dengan lapisan atas. Sementara Lokasi ini rawan longsor", ujarnya.

    Pelaksana proyek, Agus selaku kepala tukang yang berada dilokasi kerja ketika dikonfirmasi terkait pemakaian molen dalam pengerjaan proyek tersebut mengatakan bahwa pihak penyedia jasanya tidak mau kelokasi tersebut.

    "Kami pernah manggil dari Sorento tapi mereka tidak sanggup, karena sebelumnya kami pernah mengerjakan 1,200 km dan yang sekarang cuma 200 meter, pada intinya pihak sorento tidak sanggup, makanya kami cuma pakai molen," kata Agus. (nhl)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini