-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Arwin P Manurung Gabungkan Musik Modern dan Tradisional

    Redaksi
    Rabu, 08 September 2021, September 08, 2021 WIB Last Updated 2021-09-08T13:07:56Z

    Ads:



    Seleb, Indometro.id -
    PRODUSER, penulis lagu dan komponis Arwin P Manurung yang berasal dari tanah Batak melakukan gebrakan. Pria yang lebih akrab dipanggil Awenz dan memulai karier di industri musik Tanah Air sejak tahun 2006 itu bakal mengeksplorasi musik tradisi.

    “Eksistensi musik tradisional akan lebih diterima dikalangan remaja jika dipadukan dengan musik masa kini, dan akan menghasilkan daya tarik tersendiri sebagai karya yang unik." ujarnya.

    Pada tahun 2013, ia membentuk sebuah grup musik yang bernama Siantar Rap Foundation, yang hingga saat ini telah merilis lima album. 

    “Untuk komposisi musiknya, saya terfokus di unsur musik tradisi Batak Toba, dengan dibalut nuansa musik Hip Hop. Saya memadukan alat-alat musik Batak Toba seperti Sulim, Hasapi, Ogung, dengan vokal Rap dan beat instrument, dan untuk lirik dengan bahasa Batak Toba,” kata Awenz,

    Tentunya hasil ide kreatif ini disambut baik oleh kalangan remaja. Hingga pada tahun 2019, ia berhasil membawa Siantar Rap Foundation masuk menjadi Nominasi Anugerah Musik Indonesia 2019 dalam kategori Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik.

    “Lagu yang saya ciptakan berjudul Pariban, dipakai menjadi original soundtrack dari film layar lebar Pariban Idola Dari Tanah Jawa,” tuturnya.

    Dalam lagu ini, ia tetap menunjukkan sebuah karya unik yang menggabungkan musik modern dengan tradisi Batak Toba, dan juga memperlihatkan keindahan alam Danau Toba dalam musik videonya.

    “Tujuan awalnya adalah untuk mendekatkan musik tradisional kepada kalangan muda, dengan mengemasnya sedemikian rupa agar musik tradisi bisa berbaur dengan musik masa kini, dan khususnya agar anak-anak muda tidak melupakan warisan leluhurnya,” tutur Awenz.

    Ia berangkat dari kecintaan terhadap budaya dan pengalaman-pengalaman sebelumnya setelah mengeksplor musik dari banyak genre.

    Selain penggabungan musik rap dan tradisi di Siantar Rap Foundation, ia juga merilis musik orchestra dengan tradisi yang ada di album Dhea Vacarey Saragih, Mardua Huta di tahun 2016.

    Bukan hanya itu, ia juga memadukan musik dari Sumatera Barat yang dibalut musik Rap yang tertuang di Album Alm. Putri Ci di tahun 2015.

    “Eksplorasi musik modern dan tradisi itu punya keseruan tersendiri buat saya, selain bisa menginspirasi dan mendekatkan kalangan muda ke tradisi itu sendiri, karya-karya seperti ini juga secara tidak langsung akan lebih meningkatkan kecintaan terhadap musik budayanya, dan bisa mengangkat popularitas musik tradisi untuk bersaing dengan musik nasional di industri musik Indonesia.



    (ang)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini