Ribuan Ikan Nila Mati Keracunan di Danau Batur
Bali (gbr ; ilustrasi)
Jakarta, Indometro.id --
Ribuan ikan Nila atau Mujair di Danau Batur, Kintamani, Bali mati karena keracunan belerang. Saat ini pengangkutan bangkai ikan sudah dilakukan untuk menghindari bau busuk di salah satu destinasi wisata favorit di Bali ini.
Jero Agus Jambe, ketua kelompok nelayan ikan
mujair di Danau Batur menjelaskan sekitar 18 ribu ikan mati, ini belum ditambah
milik petani yang lain. Ikan-ikan itu dikatakan beratnya sekitar tiga ton,
sudah besar dan siap dijual.
"Hampir semua ikan milik petani di Danau
Batur keracunan belerang yang keluar selama beberapa hari ini," katanya
seperti diberitakan Antara, Selasa (20/7).
Jero juga mengatakan kerugiannya mencapai Rp84 juta, dihitung jika satu
kilogram nila banderolnya Rp28 ribu di pasaran.
Keluarnya belerang di Danau Batur merupakan kejadian saban tahun, biasanya
antara Juli hingga September. Belerang yang beracun membunuh ternak setiap kali
keluar dari dasar danau dan petani dikatakan sudah siap atas risiko ini.
Meski begitu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan (D-PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, menjelaskan,
kasus keracunan belerang kali ini merupakan yang terparah.
"Semburan belerang dari dasar danau itu naik ke permukaan dan mematikan
ribuan ikan milik petani di wilayah Desa Kedisan ke timur hingga ke Desa Abang
Batu Dinding," ucapnya.
Jero mengatakan berharap ada bantuan dari
Pemerintah Kabupaten Bangli untuk para petani. Dia bilang kondisi saat ini
sedang sulit lantaran minat beli masyarakat turun dipengaruhi pandemi Covid-19
dan PPKM Darurat.
(sumber ; CNNIndonesia)