-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Lebih Mahal Dari Harga Pasar E-Warong Seribu Bambu Dilaporkan Ke Dinas Sosial Pringsewu

    Nurul Hilal
    Selasa, 20 Juli 2021, Juli 20, 2021 WIB Last Updated 2021-07-20T03:25:36Z

    Ads:

    Pringsewu, indometro.id - Merasa dirugikan puluhan Keluarga Penerima Manfaat ( KPM), penerima Bantuan Pangan Non Tunai( BPNT),Pekon Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo mendatang Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, Senin (19/07/2021).

    Kedatangan mereka ke Dinsos setempat guna melaporkan E- Warung Seribu Bambu dan pihak Suplyer BPNT, lantaran bantuan sembako yang selama ini diterima tidak sesuai jumlah nominal harga pembelian dengan uang yang di transfer yakni Rp 200.000,- rupiah.

    Sumiatun salah satu  KPM penerima BPNT mengatakan dirinya bersama KPM yang lain selama ini merasa di rugikan karena bantuan sembako yang mereka terima tidak sesuai dengan nominal harganya .

    Menurutnya, harga sembako yang disalurkan suplyer  ke E-Warung Seribu Bambu di tempat tinggalnya terlalu mahal, selisih harga terlalu tinggi di perkirakan mencapai Rp 40.000,- rupiah.

    "Kalau uang dua ratus ribu itu kami belanjakan sendiri akan lebih murah  dari harga sembako yang kami terima yang jauh lebih mahal dari harga di pasar", ujar Sumiatun, usai mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Dinsos Tri Kadarmanto didamping Kabid Fakir miskin Sugeng di pendopo kantor Dinsos.

    Lanjutnya, sebagai contoh, beras yang kami  di terima dari E-Warung sebanyak 15 kg kalau di kalau harga di pasar 1 kg hanya Rp 8 ribu sedangkan harga dari suplyer jauh lebih tinggi Rp 10 ribu begitu juga dengan harga yang lainnya seperti telor, kentang dan kacang hijau.

    Ia juga menegaskan selama ini dirinya dan KPM yang lainya tidak pernah di beritahu berapa harga nominal harga sembako.

    Selain itu, dirinya juga mengaku tidak pernah menerima struk pembelian dari pihak E-Warung, bahkan kartu ATM buat pengambilan sembako BPNT yang mereka miliki tidak pernah di berikan.

    "Selama ini kami tidak pernah ada kesepakatan dengan E-Warung, kami hanya diberitahu kalau sembako sudah keluar dan untuk sekarang kami menerima sembako dari BPNT selama tiga bulan dari Juli- September," pungkasnya.

    Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Sosial Tri Kadarmanto mengatakan, dari pertemuan dengan KPM, pihak Dinsos sudah mencatat keluhan mereka dan dalam waktu dekat pihaknya akan turun melakukan croscek ke E-Warung.

    "Segera kita akan menindaklanjuti dengan turun kebawah melakukan croscek ke E-Warung apakah benar, sebenarnya kalau ada keluhan pihak KPM tinggal mengembalikan ke E-Warung," jelas Tri Kadarmanto

    Sambung Tri Kadarmanto, sebenarnya dalam permasalah ini bisa di selesaikan oleh KPM dan pihak E-Warung itu sendiri.

    "Nanti kita akan menindak lanjuti E-Warungnya agar sesuai dengan harga yang sudah di tentukan," tegasnya

    Selanjutnya Tri menjelaskan terkait banyaknya keluhan KPM yang tidak dapat bantuan BPNT karena saldo di rekening dalam keadaan kosong .

    "Sebenarnya itu ada pembersihan besar besaran di Kemensos di karenakan banyaknya nomor KTP yang tidak valid didalam aplikasi Disdukcapil, nanti tinggal menunggu perbaikan dari pemerintahan desa," jelasnya.(nhl)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini