Ads:
.png)
Junaidi Usman saat menerimakan penghargaan dari ketua PWI Bengkalis
Bengkalis, indometro.id - PWI Bengkalis adakan Lomba Karya Jurnalistik Bidang Seni dan Budaya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkalis resmi ditutup, Selasa (22/12/20) pukul 23.59 WIB kemarin.
Hakirnya pada tanggal 23/12/2020 hasil perlombaan diumumkan PWI Bengkalis hakirnya diputuskan juara-juara dalam perlombaan sebagai berikut
- Juara I Panji Ahmad Syuhada (Riau Pos)Judul Karya : “Tari Zapin Api, Pesona Budaya Pulau Terluar Indonesia”.
- Juara II Junaidi Usman (Potretnews.com)Judul Karya : “Seni Menabuh Kompang di Masa Pandemi Covid – 19”.
- Juara III Sri Mawarti (LPP RRI Bengkalis)Judul Karya : “Tari Zapin Bertahan di Tengah “Dentuman” Musik Modern”.
- Juara IV Andhika (Delikriau.com)Judul Karya : “Tanpa Disadari, Alat Tradisional Kesenian Melayu Nafiri Mati Suri”.
- Juara V Andi Paris (Khabarmetro.com)Judul Karya : “Menjaga Tradisi Adat Pernikahan Masyarakat Melayu Bukit Batu di Era Modern”.
Dalam kesempatan Indometro, id menghubungi salah satu pemenang yakni (Junaidi Usman) dari media online Potretnews.com yang menang dalam
perlombaan.
" Dengan kegiatan lomba julung kali tajaan PWI Kabupaten Bengkalis ini diharapkan kedepannya menjadi agenda rutin dan lebih baik saat satu helat seni budaya tengah berlangsung.
Saya sebagai awak media yang belum tergabung di PWI Kabupaten Bengkalis memberikan apresiasi sebab peserta lomba terbuka untuk awak media di Kabupaten Bengkalis meskipun belum masuk menjadi anggota PWI
Semoga Allah SWT mencatatkannya sebagai perbuatan yang bernilai ibadah. Dan suport pemerintah tetap diharapkan," ucap Usman.
Tambahnya lagi, Seni budaya adalah salah satu potensi yang bernilai ekonomis yang tinggi asalkan dikerjakan. Untuk mencapai hal ini, peran awak media sangat diperlukan untuk memberikan informasi sebab dengan informasi tadi maka segala ceruk dunia akan mengetahuinya. Berbicara seni budaya, kita di Kabupaten Bengkalis sangat kaya cuma belum maksimal dimunculkan ke permukaan seni budaya khususnya khasanah budaya lokal., Tutup Usman menghakiri.
(anang)
