Lolita Febrianti |
Pemudi binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pasuruan ini mengatakan, bahwa tidak menyangka kalau bakal mendapat juara 3, karena dilihat persiapan yang sangat mepet. "Persiapan yang saya lakukan sangat mepet, saya juga tidak menyangka kalau dapat meraih juara 3," tutur Lolita saat diwawancarai Indometro.
Menurut Lolita, banyak kesulitan dalam mengembangkan budaya olahraga kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19, karena pembatasan aktifitas. Ia juga berharap kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup.
Lolita juga berencana untuk terus memotivasi masyarakat, agar tetap giat berolahraga agar tubuh senantiasa sehat. Hal itu akan ia lakukan dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa olahraga itu penting. "Kalau pandemi ini sudah bisa dikendalikan, saya mempunyai rencana untuk event lari, guna menarik minat masyarakat sekaligus mengenalkan budaya masyarakat Tengger," katanya menambahkan.
Ditanya terpisah, Kasi Pengembangan Organisasi Kepemudaan Dispora Kabupaten Pasuruan, Sri Wahyuni, menuturkan, bahwa prestasi yang diraih Lolita adalah bentuk dari kepedulian pemuda terhadap pentingnya olahraga. "Olahraga yang dimaksud adalah olahraga lari sebagai olahraga menyehatkan dan menyenangkan," imbuh Sri Wahyuni.