-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    DPC PKB Madina Solid Dukung Pasangan SUKA

    redaksi
    Rabu, 05 Agustus 2020, Agustus 05, 2020 WIB Last Updated 2020-08-05T04:27:16Z

    Ads:

    Khoiruddin Faslah Srg


    Mandailing, indometro.id -Madina - Menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Pilkada Madina) yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2020, hampir seluruh Partai Politik di Madina telah menetapkan Bakal Calon yang akan diusung dalam pesta rakyat kali ini.
    Salah satu diantaranya yakni Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB Madina) yang diketahui mengusung pasangan H. M. Ja'far Sukhairi Nasution - Atika Azmi Utammi Nasution, B.AppFin. M.Fin (SUKA) sebagai kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati 2020-2024.
    Ketua DPC PKB Madina Khoiruddin Faslah Srg saat di konfirmasi diruang kerjanya Senin 03/08/2020 menyebutkan bahwa pasangan SUKA sejauh ini merupakan kandidat paling ideal karena berdasarkan basic dan track record yang saling melengkapi.
    "Sukhairi Nasution merupakan kader PKB yang juga masih menjebat sebagai wakil Bupati telah mendapatkan restu dari DPP dan DPW PKB, dan kita sebagai DPC harus mengikuti instruksi dari pusat dan wilayah.
    Faslah menilai pasangan SUKA pasangan paling ideal, mengingat track record Sukhairi Nasution yang seorang birokrat, pernah juga berkecimpung sebagai legislator. Sementara Atika ini basicnya akademisi, dengan pola pikir yang maju, Millenial, pengusaha juga, ditambah dengan adanya koalisi Parpol pengusung yang berperan saling melengkapi.
    Dalam strategi yang diterapkan dalam memenangkan kandidat SUKA, Faslah menjelaskan bahwa PKB Madina mengutamakan konsolidasi secara struktural hingga ke ranting demi menjaga kesolidan partai.
    "Sesuai keputusan DPP yang merekomendasikan pasangan SUKA, DPC PKB Madina mengutamakan konsolidasi Secara struktural hingga ke ranting agar tetap solid dan saling bekerjasama memenangkan pasangan SUKA," ujarnya.
    Selain M Jakfar Sukhairi selaku Kader Partai PKB yang ikut dalam perhelatas pesta Demokrasi tahun ini ada juga Ir. Zubeir Lubis juga ikut maju mendampingi Brigjend (purn) Sofwat Nasution, Menanggapi hal itu Faslah menganggap hal itu sah sah saja dan merupakan suatu pencapaian partai PKB sebagai parpol yang mampu mencetak kader yang kompetetif.
    "Sah sah saja, itu salah satu pencapain positif bagi PKB karna mampu mencetak kader yang kompetetif. Pak Zubeir juga bebas untuk merekrut tim tim yang beliau anggap kompeten. Dan untuk internal PKB, segenap pengurus dan kader ditekankan harus tetap pada rel, sesuai dengan AD/ART Partai.
     jika memang ada kader atau simpatisan yang melenceng dari AD/ART, dimana tidak mendukung sesuai arahan DPP dan DPW akan kita berikan teguran resmi hingga tiga kali. Jika tetap tidak diindahkan akan dilakukan pleno untuk mengeluarkan rekomendasi kemudian koordinasi dengan DPW dan DPP. Karena DPC tidak memiliki kewenangan untuk memecat dan memberhentikan, yang berhak itu DPP," ungkapnya.
    Terkait komitmen dengan pasangan SUKA Faslah menerangkan bahwa ada beberapa poin yang harus dipegang kedua belah pihak sebagai komitmen bersama jika nantinya kadidat ini berhasil memenangkan hati rakyat dalam kontestasi Pilkada kali ini.
    "tentu ada komitmen kita terhadap pasangan calon, salah satunya insentif, honor guru MDTA, Mesjid, dan bagaimana nantinya APBD Madina ada  budgeting untuk Pesantren. Itu salah satu kesepakatan kita," katanya
    Ketika disinggung terkait money politik yang kian menghantui Pilkada kali ini, Faslah menegaskan bahwa Partai PKB menolak keras tentang praktik tersebut.
    "Bukan hanya money politik, PKB juga menolak keras akan praktik black campaign, ujaran kebencian, informasi hoax, dan isu isu miring yang bisa memecah belah masyarakat. Dan untuk itu, PKB sebagai Parpol berperan dalam mencerdaskan masyarakat dengan mensosialisasikan kampanye bersih, edukasi, dan saat deklarasi juga kita telah himbau kepada semua Tim untuk tidak terjebak dalam situasi yang tidak pada tempatnya. tutup Faslah.(fadly).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini