-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    24 Warga Kebon Kacang Jakpus Positif Corona Hasil Rapid Test, Statusnya PDP

    redaksi
    Rabu, 06 Mei 2020, Mei 06, 2020 WIB Last Updated 2020-05-06T04:07:03Z

    Ads:

    Selama ini kita mengenal metode untuk menentukan warga terinfeksi virus corona melalui rapid test dan PCR, namun baru-baru ini WHO menyarankan agar tidak mendeteksi COVID-19 menggunakan rapid test.
    Ilustrasi rapid test

    Jakarta, indometro.id - 
    Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat menggelar rapid test kepada warga di Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Dari hasil rapid test tersebut, 24 warga menunjukkan reaktif atau terindikasi positif corona
    "Iya, positif rapid test ada 24 orang ya. Warga RW 07 sama RW 09. Sekarang jadi statusnya pasien dalam pemantauan (PDP) karena kita masih menunggu hasil swab-nya," kata Kasudinkes Jakarta Pusat Erizon Safari, kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).
    Erizon menyebut rapid test digelar sejak awal pekan ini. Puluhan warga itu sekarang menjalani karantina di sejumlah tempat di antaranya 14 orang diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet, 7 perawatan di RS Angkatan Laut Mintohardjo, dan 3 orang isolasi mandiri di rumah.
    Dia menyebutkan total sudah ada 170 warga RW 07 dan RW 09 Kelurahan Kebon Kacang yang jalani rapid test. Rapid test digelar karena wilayah tersebut masuk kategori kawasan padat penduduk yang berpotensi terjadinya penularan Corona.
    "Dinkes Jakpus memilih daerah yang potensial terjadinya penularan, paling padat ya. Kita akhirnya milih Kelurahan Kebon Kacang RW 07 dan 09 karena di sana yang paling padat. Kita sudah siapkan 200 sampling dan hari Senin (4/5) lalu sudah dilakukan test kepada 170 warga," jelasnya.
    Lebih lanjut, Erizon mengatakan dari 24 warga yang positif dari hasil rapid test, mayoritas merupakan orang tanpa gejala (OTG). Hal itu menjadi catatan penting terkait masih banyaknya OTG di sekitar masyarakat.
    "Yang kami tahu itu (24 warga) kebanyakan yang OTG ya. Jadi Ini suatu bukti banyak orang yang tanpa gejala beredar di daerah kita dan itu harus diantisipasi. Banyak yang tidak paham kalau mereka berbahaya untuk orang lain. Mungkin karena banyak orang yang merasa sehat ya, jadi tetap pada keluyuran," tutur Erizon.
    Erizon menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas COVID-19 di Kelurahan Kebon Kacang untuk memonitor 3 warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Jika dinilai tidak efektif, 3 warga PDP Corona itu akan dikarantina di tempat lain.
    "Di tiap Kelurahan ada tim Gugus Tugas COVID-19. Kalau dari hasil pemantauan tim Gugus nggak optimal isolasi mandirinya, ya mau tidak mau dibawa secara paksa karena risikonya menyebar ke masyarakat," sebut Erizon.
    "Jadi kalau penilaian tim Gugus tidak efektif isolasi mandiri, maka kita kerjasama dengan aparat untuk bawa orang tersebut ke tempat karantina yang lebih optimal," imbuhnya.

    berita ini dikutip dari : detiknews
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini