"Surat sudah diterima langsung oleh Adc (ajudan) Bapak SBY dikarenakan beliau sedang konsentrasi menyusun naskah pidato dalam Kongres V PD yang sebentar lagi akan diselenggarakan, 14-16 Maret 2020," kata Roy saat dikonfirmasi Tribun.
Roy lantas mengungkapkan alasannya mundur dari semua jabatan dan selaku kader Demokrat.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu beralasan dirinya ingin konsentrasi menyelesaikan program doktoral di Universitas Negeri Jakarta. Menurut Eks Waketum Partai Demokrat itu, kesibukan kuliah dan mengerjakan tugas akhir menyita waktu dan konsentrasinya.
Selain itu, kesibukan mengisi kegiatan narasi, kuliah, seminar, bagi masyarakat publik juga cukup menyita waktunya. "Alasan pengunduran diri bersifat untuk konsentrasi saya di luar dunia Politik. Saya akan kembali menjadi Praktisi Multimedia atau Telematika lagi atau Pengamat Public-Health," ungkap Roy.
Dalam surat yang disampaikan kepada SBY, Roy juga menjelaskan bahwa belakangan ia seringkali diundang untuk menjadi pembicara dalam seminar atau kuliah umum.
Menurut Roy, sulit bagi dirinya untuk menjadi pihak yang netral selama masih berstatus sebagai kader Demokrat. Karena itulah ia menegaskan bahwa mulai saat ini atribut selaku politikus ditanggalkannya.
"Sehingga mulai saat ini atribut selaku "politisi" sudah saya tinggalkan dan biarkan semuanya bisa saling berkembang bersama," jelas Roy.
Setelah 15 tahun menjadi anggota besar Keluarga Besar Partai Demokrat, Roy pun mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SBY, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Ia juag mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus Demokrat.
"Terima kasih banyak atas semua support yang telah diberikan selama ini, tentu selain kepada Keluarga besar pak SBY, Mas Agus dan Mas Ibas, juga kepada segenap jajaran Partai Demokrat di mana saja berada dan seluruh rekan media atas kontribusinya selama ini yang sangat luar biasa," tutur Roy.(tribun network/ria/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SBY Tidak Temui Roy Suryo,