ist |
Korban mengalami luka di bagian kepala, dan kini masih dalam penanganan medis rumah sakit.
Pelaku, Suheli (50), warga Kampung Kuranten, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, awalnya terlibat cekcok dengan korban, Rohin (60), seorang marbot musala di kawasan tersebut. Pangkal masalahnya karena warga mengalami krisis air bersih.
"Karena sedang kekeringan, warga biasa mengambil air dari musala untuk keperluan harian mereka," kata Kapolsek Majasari, Kompol Doharan Siregar, kepada wartawan di Mapolsek Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (29/11/2019) malam.
Namun karena akan melangsungkan salat Jumat, kata dia, korban membatasi warga yang mengambil air di sana dengan cara mengunci bilik penyimpanan air.
Sebab, nanti akan banyak dari masyarakat sekitar yang berwudhu di sana sebelum ke masjid.
Sedangkan pelaku datang ke sana untuk mandi sehabis berkebun. Begitu mendapati bilik penyimpanan air terkunci, dia lantas mencari korban dan meminta agar pintunya bisa terbuka.
"Tapi korban menolak membukanya, sehingga terjadilah cekcok hingga berujung penganiayaan tersebut," ujar dia.
Korban mengalami luka di bagian kepala dan dagu sebelah kiri. Kini Rohin masih mendapatkan penangan medis rumah sakit. Sedangkan pelaku yang awalnya kabur, telah diamankan polisi.
berita ini bersumber dari inews