ist |
Perairan ini berbatasan langsung dengan Filipina Selatan.
Ketujuh pria bersenjata ini berada di atas dua kapal pompa naik ke dua kapal penangkap ikan. Mereka kemudian menembaki para kru dan memerintahkan ketiga nelayan asal Indonesia untuk naik perahu pompa mereka sebagai sandera.
Komisioner Polisi Sabah, Datuk Omar Mammah, menyakini kapal pompa berisi tujuh orang bersenjata ini berlayar menuju Pulau Tawi Tawi di Filipina Selatan.
“Empat pria bersenjata naik perahu pertama dan tiga tersangka naik perahu kedua. Mereka menodongkan senjata ke arah tiga awak kapal dan menyuruh mereka naik ke kapal pompa," kata dia, seperti dilansir dari MalayMail, Selasa, 24 September 2019.
Omar melanjutkan, pada kapal lain, para tersangka mengambil semua dokumen dan telepon seluler dari awak, tetapi tidak membawa salah satu dari empat nelayan di atas kapal.
Ketiga nelayan yang diculik berusia antara 27 dan 40 tahun. Peristiwa itu terjadi sekitar 7,7 mil laut dari Tambisan di Lahad Datu.
Peristiwa ini juga dibenarkan oleh Kepala Menteri Sabah Datuk Seri Mohd Shafie Apdal. Ia menyebut ketiga nelayan itu kemungkinan berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.
“Namun, kami akan terus memantau situasi terkini dan mendapatkan informasi yang lebih rinci," ungkapnya.
Pada Juni 2019, sebanyak 10 nelayan Indonesia diculik di Lahad Datu, di mana sembilan orang berhasil diselamatkan.
Berita ini telah di terbitkan dan bersumber dari viva