 |
| Ganda Putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian. |
Finalis Asian Games 2018 ini sebenarnya sempat dibuat repot Sin/Yi. Fajar/Rian mengakuinya.
Persiapan sempit membuat Fajar/Rian kerepotan melakoni Jepang Terbuka. Mepetnya jadwal Asian Games 2018 dan Jepang Terbuka, membuat mereka harus menyiasati cara mengembalikan stamina.
"Belum kembali 100 persen tenaganya. Kami atur saja bagaimana caranya agar stamina terjaga terus. Latihan fisik di gym hotel, push up, dan sebagainya," ujar Fajar usai laga,
Saat main, Fajar/Rian juga harus bermain lebih sabar. Mereka tahu Sin/Yi bukan ganda yang sembarangan.
"Strategi kami sama saja dengan sebelumnya. Tapi, kondisi lapangan dan shuttlecock di sini beda dengan di Istora. Tadi, agak ramai di game kedua karena lawan belum terlalu menanjak performanya. Lawan lebih berani main bertahan di game kedua," ujar Fajar.
BACA JUGA:
Termakan Provokasi, Nasib Fenati Lebih Buruk dari Valentino Rossi
"Di sini kami harus lebih sabar, karena kondisi ini mengharuskan kami untuk tidak boleh buru-buru mematikan lawan. Tidak bisa sekali dua kali serang, lawan langsung 'mati'. Pokoknya ngatur lawan dulu," timpal Rian.
Pada babak II, Fajar/Rian harus jumpa pasangan Taiwan, Lee Yang/Lee Jhe-huei. Keduanya juga bukan lawan yang enteng, karena meraih medali perunggu di Asian Games 2018 lalu.
"Tenaga mereka besar. Kami punya strategi yang sama. Siapkan pertahanan, dan jangan buru-buru menyerang," jelas Rian. (vv)
