-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Gempa Susulan: Dari Dua Minggu sampai Enam Bulan

    redaksi
    Sabtu, 11 Agustus 2018, Agustus 11, 2018 WIB Last Updated 2018-08-11T02:55:37Z

    Ads:

    image_title
    Seorang warga di Senggigi, Lombok, yang khawatir akan gempa susulan memasang lampu di depan tenda tempat mereka berlindung. - Reuters
    INDOMETRO.ID- Lebih dari 400 gempa susulan tercatat terjadi setelah gempa 6,9 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu (05/08) lalu. Namun sampai kapan gempa susulan terjadi dan apa yang dapat dilakukan warga untuk menghadapi guncangan-guncangan susulan ini?

    Kebanyakan gempa susulan yang terjadi tak besar, terasa hanya seperti getaran atau goyangan kecil.

    Namun satu gempa susulan pada Kamis (09/08) kembali mengguncang Lombok, dengan kekuatan 6,2 SR menambah kerusakan di pulau wisata yang sudah hampir lumpuh itu.

    Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal 321 orang dan yang mengungsi lebih dari 270.168 jiwa. Ribuan bangunan rusak.
    Berapa banyak lagi gempa susulan akan terjadi dan apa yang sebaiknya dilakukan warga? Inilah sejumlah hal perlu Anda ketahui tentang gempa susulan.
    Sampai kapan?
    Gempa susulan diprediksi BMKG masih akan terus terjadi selama tiga hingga empat minggu ke depan, seperti diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mataram, Agus Riyanto.
    Namun prediksi ini dapat berubah kembali - setelah sebelumnya diperkirakan berlangsung selama dua minggu - tergantung data gempa susulan yang dikumpulkan BMKG yang dievaluasi setiap tiga hari.
    Sebagai perbandingan, gempa Jogja pada 2006 berlangsung selama enam bulan.
    Gempa Lombok menyebabkan ribuan rumah hancur dan korban banyak yang tertimpa bangunan. - BBC
    Berapa besar?
    Agus Riyanto menjelaskan bahwa gempa susulan akan menurun secara eksponensial dan fluktuatif.
    "Artinya dia akan semakin mengecil dibanding gempa utamanya, tetapi juga fluktuatif," terang Agus.
    Lantas, dapatkah gempa susulan lebih besar dari gempa utama?
    Tidak. Jika ada gempa yang lebih besar dari gempa utama, maka pusat gempanya akan berada di lokasi atau bidang patahan yang berbeda.
    "Seperti kemarin kan setelah gempa di Lombok, terjadi gempa di Jawa Timur, artinya berbeda tempatnya," jelas Agus.

    Gempa Lombok menyebabkan sekitar 270.000 orang mengungsi. - BBC
    Apa yang harus dilakukan?
    Untuk warga yang rumahnya masih tampak kokoh, BMKG menghimbau agar warga tinggal di dalam rumah.
    Mereka yang rumahnya retak disarankan untuk tak kembali ke rumah. - BBC
    Namun untuk warga yang rumahnya sudah ada retakan, atau terlihat goyah, disarankan tidak berada di dalam rumah, lebih bagus di lapangan terbuka.
    Berbahaya untuk tetap di dalam rumah yang sudah ada tanda-tanda kerusakan, karena "yang rumahnya sudah ada rusak, ada sembilan korban jiwa kena gempa susulan kemarin," ujar Agus Riyanto.
    Sedang yang berada di dalam bangunan, ada metode " " yang bisa diingat.
    Tentu, lebih gampang berteori daripada praktiknya. Insting manusia dalam keadaan bahaya, adalah untuk lari ke luar. Hal itu baik dilakukan, hanya jika kondisinya memungkinkan.(vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini