Sungai Bahilang Tebing Tinggi. |
TEBING TINGGI,INDOMETRO.ID - Cerita mitos yang hampir punah, meski di kalangan sesepuh suku Simalungun di pinggiran Kota Tebing Tinggi yang menjadi gambaran dari masa lalu bagi generasi sesudahnya, Pemko Tebing Tinggi tak pernah sadar betapa makna ‘Bahilang’ mengisaratkan pesan mulia tentang upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan sungai yang mengaliri pusat kota lemang ini.
Bukti sumpah leluhur itu menjadi kenyataan, terus saja berulang dan terjadi dari tahun ke tahun bahkan ironisnya Sungai Bahilang akan hilang dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Tebing Tinggi, tapi sebaliknya mendatangkan mudharat sehingga belakangan ini makin terlihat pendangkalan dan penyempitan alur sungai, terjadi secara merata tanpa ada upaya pencegahan dari pemerintah untuk menghindari sumpah leluhur itu terjadi akan kehilangan faedah dari sungai tersebut.
Menurut keterangan Sutrisno (25) mengatakan bahwa terkadang sering terjadi penampakan dipinggiran sungai seorang nenek duduk termenung dan menangisi serta menyesali tentang sumpahnya yang diucapkan sehingga Bahilang hanya sebagai penampung buangan limbah rumah tangga masyarakat semata, sehingga tak dapat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat seperti keadaan sumpah tersebut berjalan.
loading...
Bahkan menurut Sutrisno nenek tua dalam penampakan itu seperti memberi isyarat agar bahilang selalu dirawat oleh Pemerintah Kota dengan segenap Perda yang melindungi sungai tersebut agar tidak menjadi buangan limbah lagi, bahkan sampai berita ini dipublikasikan nenek tua dalam penampakan itu belum berhenti untuk selalu berharap agar sungai Bahilang menjadi sumber air demi kehidupan mahluk ataupun habitat yang ada didalamnya.(18.R.10367)