-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Pembangunan Jalan Rabat Beton Usaha Tani, Diduga Dikerjakan Asal Jadi

    Senin, 22 April 2024, April 22, 2024 WIB Last Updated 2024-04-22T14:25:39Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh






    Aceh Tenggara indometro.id – Pembangunan jalan rabat beton usaha tani yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2024, di  Desa Kute Lawe loning I Kecamatan Lawe Sigala gala dengan volume panjang 161 M, diduga dikerjakan tidak sesuai (RAB).




    Sebut anggota LSM JPKP di kecamatan Lawe sigala gala inisial SB mengatakan, pembangunan jalan rabat beton ini, menggunakan anggaran Dana Desa (DD) yang merupakan uang rakyat, Senin (22/4/24).





    Sehingga masyarakat ikut bertanggung jawab mengawasi dalam pengelolaan dana desa, Dirinya sangat kecewa dengan kinerja pihak tim TPK atas pekerjaan jalan rabat beton di Desa Kute Lawe loning I yang diduga pekerjaannya amburadul alias kerja asal asalan.





    “Ia pun menambahkan pekerjaan jalan rabat beton yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, seharusnya PJ Desa Kute Lawe loning I memperhatikan kualitas dan kuantitas pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut tidak cepat rusak dan anggaran dana desa tidak sia-sia,” ujarnya.




    Sebagai warga masyarakat berharap dengan pembangunan yang dilaksanakan oleh pihak desa dengan menggunakan Dana Desa di kerjakan dengan maksimal jangan hanya mementingkan kepentingan pribadinya.




    “Karna pembangunan jalan ini akses utama yang dibutuhkan masyarakat desa, kami tidak ingin infrastruktur jalan yang kami lintasi dengan dikerjakan asal jadi,” pungkasnya.




    Berdasarkan pantauan awak media bersama beberapa rekan aktivis di lokasi, proyek rabat beton dengan ukuran panjang 161 meter menelan anggaran senilai  Rp 187.048 000 Namun diduga dikerjakan asal jadi.




    "Lihat saja bang, mal (papan yang digunakan sebagai penahan), sudah dibuka oleh pekerja proyek, padahal ya, kondisi permukaan rabat beton ini masih belum cukup keras sebagaimana mestinya,," jelas SB, salah seorang aktivis di Aceh Tenggara didampingi beberapa rekannya saat ditemui di lokasi.




    Dia menjelaskan bahwa pelepasan mal/ papan penahan sebelum kondisi rabat beton itu keras merupakan tindakan yang di larang , para pekerja proyek tersebut harus mengerti dan memahami jika pembukaan mal / papan penahan itu dilakukan setelah kondisinya rabat beton itu benar - benar keras," tegasnya.




    Bukan hanya tindakan pembukaan mal / papan penahan tersebut dilepas belum pada waktunya, lanjut SB  tindakan pemberian pasir diatas permukaan yang belum cukup keras itu juga menjadi sorotan.



    "Pemberian pasir diatas permukaan yang belum cukup keras itu bertujuan untuk apa ya. Jujur ya bang, baru kali inilah kami melihat cara pengerjaan proyek rabat beton tersebut dikerjakan dengan cara yang seperti itu," ucapnya.




    Masih menurut SB, melihat proses pengerjaan dilakukan dengan cara seperti itu, maka, kualitas maupun kuantitas proyek rabat beton itu patut untuk dipertanyakan (Saidul).


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini