Aceh Tenggara indometro.id – Proyek irigasi di Desa tenembak Juhar kecamatan Lawe Bulan, kabupaten Aceh Tenggara, diduga sengaja menyembunyikan informasi terhadap masyarakat karena pekerjaan tersebut yang sudah berjalan kurang lebih 5 hari tidak di sertai papan informasi proyek.
Pemasangan papan nama informasi proyek adalah implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.
Menurut Amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
Bukan hanya tidak ada papan informasi, pekerjaan proyek itu diduga dikerjakan asal – asal, sehingga terlihat dari korekan irigasi tidak ada mempunyai kedalaman kiri dan kanan sehingga irigasi tersebut di duga tidak bertahan lama karena pengerjaan nya tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RB).
Ketua lembaga LP -TIPIKOR Nusantara Saidul, lembaga pengiat Anti Koropsi, mengatakan pekerjaan ini menggunakan anggaran dana Desa ( DD) , dan sudah berjalan kurang lebih 5 hari.
Kata Saidul, salah satu warga setempat yang tidak kami ungkap namanya mengatakan .
“Saya tidak tahu pak anggarannya berapa, tahunya ya dari dana Desa untuk papan informasi memang belum ada,” kata warga setempat.
Bahkan ketika ditanya oleh awak media ke warga setempat juga tidak mengetahui, tim pelaksana kegiatan (TPK) siapa yang menjadi pelaksana proyek tersebut.
PJ tenembak Juhar jokobus tidak kami temukan di desa , ketua lembaga LP -TIPIKOR Nusantara ketua Saidul sudah beberapa kali menghubungi telpon selulernya posisi masuk namun tidak di angkat.
Selain kita mau konfirmasi tentang kegiatan Yang sedang berjalan sekaligus kita konfirmasi tentang kegiatan tahun 2023 , karena desa tenembak Juhar termasuk salah satu desa penerima dana kenerja tahun 2023. Dengan anggaran sebesar 139, 642, Kita mau konfirmasi tentang anggaran tersebut untuk apa saja di peruntukan apakah sudah sesuai dengan regulasinya. Kalau nanti ada kejanggalan-kejanggalan kita akan berikan laporan kepada aparat penegak hukum (APH) biarkan mereka yang menilai apakah dia bersalah atau tidak tutup Saidul.
( Tim).
