-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Petani Keluhkan Harga Jual Pupuk Subsidi di Atas HET

    Rabu, 20 Maret 2024, Maret 20, 2024 WIB Last Updated 2024-03-20T16:50:02Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh



    Ilustrasi pupuk subsidi




    Aceh Tenggara, INDOMETRO.ID – Harga pupuk bersubsidi bagi petani yang terdaftar di elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK), masih ada yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).  Biasanya, Rp 112.500 ribu per sak (50 kg). Namun, petani harus membayar Rp 150 ribu seperti yang terjadi di beberapa kios Kecamatan Bukit Tusam. Saidul, salah satu petani menjelaskan, dia mengaku heran setelah mengetahui harga pupuk subsidi naik menjadi Rp 150 ribu per 50 kilogram. Sebab, harga pupuk tersebut biasanya Rp 112.500 ribu. ”Ini saya baru tahu kalau sekarang pupuk subsidi harganya Rp 150 ribu per 50 kilogram,” ujarnya, Rabu (19/Maret/2024).




    Diakuinya, sejak beberapa bulan ini dirinya memang belum pernah membeli pupuk. Sebab, dirinya hanya bertani pada saat musim bersawah seperti saat ini. Maklum, Saidul bertani di daerah persawahan. ”Ini kan mulai musim tanam padi. Saya mau beli pupuk padi ke kios. Katanya satu sak itu sudah Rp 150 ribu,” jelasnya.




    Saidul mengaku, dirinya yang terdaftar di E-RDKK justru tidak ada bedanya dengan petani lain yang tidak terdaftar di E-RDKK saat membeli pupuk. Karena harganya sama Rp 150 ribu.



    'Saya tadi cuma bilang ke yang jaga kios, apa bedanya saya sama petani lain kalau harganya sama. Katanya kalau yang terdaftar di E-RDKK harganya lebih murah, tapi nyatanya sama,” jelasnya.




    Lanjutnya " Pak Anton, warga lainnya mengatakan, stok pupuk di kios yang biasanya dia datangi sempat kosong beberapa waktu. Petani sempat kesulitan untuk mendapat pupuk subsidi.




    "Biasanya itu pupuk datang ke kios tidak menentu mau berbulan-bulan sekali. Tetapi nyatanya beberapa hari yang lalu saya datang ke kios pupuknya kosong. Kata yang jaga kios sudah habis,” jelasnya.



    Saidul mengaku sempat frustasi saat persediaan pupuknya sudah habis. Bahkan, dirinya sempat berencana tidak akan bersawah di tahun depan karena kesulitan pupuk. ”Kemarin saya dikasih tahu tetangga, kalau pupuk di kios sudah datang. Langsung besoknya itu saya ke kios buat beli pupuk,” jelasnya, Saat tiba di kios, harga pupuk yang biasa dia beli ternyata berubah harga. Biasanya Rp 112.500 naik menjadi Rp 150 ribu per sak.



    "Saya masih terdaftar di E-RDKK. Tapi tadi pas mau beli harganya sudah Rp 150 ribu,” ucapnya.



    Pak Anto mengaku, meski harga pupuk di kios sudah naik menjadi Rp 150 ribu per 50 kilogram, dirinya mengaku bersyukur. Daripada tidak ada pupuk sama sekali. ”Tidak masalah sudah, meski harganya berubah. Yang penting ada dan saya bisa bertani,” pungkasnya




    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian kabupaten Aceh Tenggara  memastikan tidak boleh ada penambahan harga dengan alasan apapun untuk harga pupuk bersubsidi. Harga pupuk urea Rp 112.500 per sak  ( Tim)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini