Tentunya hasil ini mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat Pringsewu merupakan daerah yang mayoritas pemilihnya berasal dari latar belakang petani. Namun, perlu dicatat bahwa hasil tersebut hanya mencakup Pringsewu dan belum resmi sebagai hasil pemilihan Presiden secara keseluruhan.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab dari hasil ini adalah kampanye yang kuat dari pasangan Prabowo-Gibran di daerah tersebut dan mungkin juga adanya faktor personalitas dari keduanya yang memperoleh dukungan dari masyarakat Pringsewu.
Jumlah suara pasangan nomor 2 Prabowo-Gibran mengungguli dua pasangan Capres-cawapres pesaingnya yakni pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 45.188 suara dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 37.454 suara.
Ketua KPU Pringsewu Sofyan Akbar Budiman mengatakan, rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat kabupaten di mulai dari penghitungan Presiden dan Wakil Presiden kemudian dilanjutkan DPR RI dan terakhir penghitungan DPRD kabupaten.
"Rapat pleno terbuka ini kemungkinan akan sampai dua hari ke depan," ujar Sofyan Akbar Budiman.
Lanjutnya untuk rekap jumlah hasil dari tiap kecamatan dan akan diakumulasi menjadi hasil rekapitulasi tingkat kabupaten, setelah itu akan kita berikan hasilnya ke saksi dan kemudian baru penetapan untuk kabupaten dan penetapan jumlah kursi masing-masing calon.
Sofyan menerangkan bahwa untuk tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Pringsewu jumlahnya sama dibandingkan dengan pemilu tahun 2019 sebesar 83 persen.
Perlu diingat bahwa pemilihan presiden adalah sebuah ajang politik yang kompleks dan hasil di suatu daerah tidak dapat secara langsung dijadikan indikasi hasil keseluruhan. Oleh karena itu, kita perlu menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum untuk memastikan siapa pasangan yang akan memenangkan pemilihan presiden ini. (*)
