Kolaborasi Pemkab Garut dan LIBAS Hadirkan Percontohan Agroforestri di Garut

Daftar Isi

 

Garut Indo Metro

Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) bersama Pemerintah Kabupaten Garut menggelar peluncuran Program Sinergitas Agroforestri di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Senin (11/12/2023).

Jujun menyampaikan Agroforestri merupakan suatu sistem pertanian yang diintegrasikan dengan tanaman-tanaman yang sifatnya kehutanan, seperti tanaman alpukat, sehingga nantinya akan memiliki nilai ekonomi, yang diharapkan ke depannya bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat atau petani.

Ia mengungkapkan pihaknya akan terus melakukan pendampingan dalam proses pembinaan Agroforestri yang diinisiasi oleh LIBAS ini, terutama edukasi kepada petani terkait cara mengelola lingkungan hidup Agroforestri ini, sehingga terjadi keseimbangan antara proses ekonomi, dan perlindungan terhadap lingkungan alam.

"Iya (agroforestri) ini yang pertama di kabupaten Garut yang baru dikerjasamakan, dengan kebetulan ada salah satu pemilik tanah bekerja sama dengan Libas dan kami bersinergi dari bersinergi untuk kesuksesan atau keberlanjutan dari agroforestri ini," ujar Jujun.

Ia berharap percontohan agroforestri ini bisa direplikasi di daerah lain, karena program tersebut sangat penting untuk menjaga alam agar tetap asri namun tetap bisa menghasilkan.

"Artinya dengan tetap kita melihat dari sisi ekonominya tapi dari alam juga terjaga gitu, karena dengan agroforestri ini juga itu bisa berdampak kita akan mengurangi gas karbon ya, rumah kaca, termasuk juga mengurangi terkait dampak terhadap erosi atau banjir gitu, banyak manfaat yang bisa dirasakan dari proses atau sistem agroforestri ini," ungkapnya.



Sementara itu, Ketua LIBAS, Tedi Sutardi, menuturkan, LIBAS merupakan salah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berbasis lingkungan, salah satunya berada di ruang lingkup daya tampung dan fungsi kawasan.

Di LIBAS sendiri sudah ada beberapa program yang dijalankan mulai dari Jum'at menanam, Selasa menanam, dan juga edukasi kepada masyarakat terkait penanaman melalui skema agroforestri.

Pada kesempatan ini, kata Tedi, pihaknya diberi kepercayaan oleh pemilik lahan untuk mengolah lahan yang tadi tidak produktif, menjadi lahan yang produktif melalui program sinergitas agroforestri yang melibatkan pemerintahan, perusahaan, LSM, dan masyarakat.

Sebagai bukti nyata komitmen terhadap program tersebut, kata Tedi, pihaknya akan menggratiskan perawatan lahan atau pengelolaan lahan kepada masyarakat, serta menggratiskan tanaman semusim untuk dikelola, melalui skema satu kelompok tani satu hektare lahan.

"Hasilnya akan di-_fifty-fifty_ kan dengan pemilik lahan, dan kami dari _fifty-fifty_ itu berjanji Libas 20% untuk masyarakat, (khususnya untuk) pengembangan infrastruktur masyarakat," tutur Tedi.

Ia mengatakan pengembangan agroforestri di Kamojang ini, merupakan lokasi ke dua, di mana sebelumnya pihaknya telah mengembangkan program yang sama di Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, dan berhasil dilaksanakan.

Ia berharap jajaran pemerintah khususnya dinas-dinas di Lingkungan Pemkab Garut, visa terus melakukan edukasi kepada petani, sehingga program ini bisa berjalan dengan sukses.

"Dan juga salah satu faktor utamanya adalah sebagai kontrol kami, ketika pemerintah datang ke sini untuk membina masyarakat (memberikan) edukasi, kami merasa terkontrol berarti kinerja kami harus bagus untuk penanaman itu salah satunya untuk kami," tandasnya. (Asep.R)

Posting Komentar



#
banner image