Aceh Tenggara, Indometro.id – Proyek normalisasi di sungai Lawe dua kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara diduga menjadi penyebab kekisruhan, antara Oknum kepala desa lawe dua dan tokoh ALA Pejuang Ala Rudi Tarigan di lokasi kegiatan.
Diketahui bahwa proyek normalisasi sungai tersebut merupakan Aspirasi anggota DPRK Kabupaten Aceh Tenggara Muhammad Mufti Desky.
Rudi Tarigan kepada Wartawan, Minggu, 8 Oktober 2023 mengatakan “Dilokasi perkebunan Jagung tempat Normalisasi sungai Lawe Dua tepat pukul 09.15 Wib saat beko/alat berat yang akan pulang setelah selesai mengerjakan normalisasi Diduga di hambat oleh oknum Kepala Desa Lawe Dua beserta Sekretarisnya.
“Karena merasa volume normalisasi telah usai 500 meter sesuai rencana bahkan lebih operator alat berat sebutan lilik (47th) menyebut kepada mereka (Red-Pengulu) kami kerjaan udah siap pak dan harus pulang,” terang Rudi.
Rudi melanjutkan, Oknum Kepala Desa meminta tambahan kerjaan di kebun orang tua Sekretaris desanya untuk meratakan tanah, karena di luar kerjaan operator Beko enggan mengerjakan.
“Warga di lokasi melihat arogannya Oknum Kepala Desa Lawe dua dengan menyebut “saya penguasa sini,saya kepala desa ,saya yang punya atur dan kuasa disini sambil melotot,”ungkapnya.
Kemudian, “Operator Beko menelpon saya meminta di jelaskan kerjaan normalisasi yang sudah selesai, sesampai saya di saya mempertanyakan kerjaan apa yang harus di tambah,”ungkap rudi Tarigan.
Oknum Kepala Desa menjawab kalau ini tidak diratakan tutup aja normalisasi ini, saya menjawab silahkan tutup. Mendengarkan tantangan itu Oknum kepala desa lawe dua mengejar saya sambil mengancam, di lerai oleh sekretaris dan operator Beko.
Tak puas merasa ingin menghakimi, Oknum Kepala Desa Lawe Dua tetap memutar ingin trus mengejar saya sambil mengungkapkan kata kata ancaman.
Atas perbuatan tidak menyenangkan ini serta kekerasan Verbal ini bung Rudi Tarigan akan melaporkan tindakan arogansi Kepala Desa lawe dua ke pihak berwajib.
“Tidak ada lagi boleh ancam mengancam,serta kekerasan apapun di Negara kita ini,ungkap rudi tarigan,” ujarnya
Terkait kejadian itu, kepala Desa Lawe Dua, Muliono saat dikonfirmasi via WhatsApp tidak menjawab konfirmasi wartawan hingga berita ini di tayangkan.
Begitu juga dengan anggota DPRK Aceh Tenggara Muhammad Mufti Desky, enggan memberikan tanggapan saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Sumber: koreksinew .
