-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Harga beras di tanjung balai dan Asahan terus naik, Produksi Padi Petani di Asahan dan Tanjungbalai Menurun.

    Kamis, 28 September 2023, September 28, 2023 WIB Last Updated 2023-09-28T03:53:00Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    INDOMETRO ID-TANJUNGBALAI Kenaikan harga beras terus berlanjut. Bahkan pada hari ini terpantau harga beras cetak rekor baru.
    Dimana untuk harga beras medium sudah bergerak liar ke atas Rp16.000 per kg. Artinya, harga beras sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang sebelumnya sempat dinaikkan pemerintah, yaitu sebesar Rp 10.900 per kg pada Maret 2023 lalu.

    Harga Badan Pangan terus menunjukkan kukunya, harga beras medium dan premium kompak naik pada hari ini, Kamis (28/9/2023). Baik di tingkat pedagang eceran, pedagang grosir, maupun produsen (petani).

    Sementara itu, di sejumlah daerah, musim panen para petani juga terus mengalami penurunan. Salah satunya terjadi di salah satu daerah penghasil padi terbesar di Kabupaten Asahan Desa Sei Lobah, yaitu lahan persawahan Desa Sei Lobah, Kecamatan Sei Kepayang Tengah


    Pak Silalahi (48) salah seorang petani setempat mengatakan, Proses pemanenan padi secara bertahap sudah mulai berlangsung sejak satu pekan terakhir di kawasan persawahan Sei Lobah. Hanya saja untuk hasilnya, lumayan banyak mengalami penurunan. Ia menilai hal ini terjadi akibat mahalnya harga pupuk dan obat-obatan yang terus berlangsung mengalami kenaikan mulai pertengah tahun februari 2023 lalu.

    “Lain lagi di daerah persawahan Pasar VIII Kelurahan Sijambi Kota Tanjungbalai, seperti yang dituturkan Pak Manteri,
    Lahan saya seluas kurang lebih setengah hektar ini, pada panen sebelumnya mencapai satu ton hasil gabahnya. Tapi pada musim panen saat ini hanya bisa dapat sekitar setengah ton saja sudah lumayan,” ujarnya.

    Banyak lahan-lahan pertanian yang sudah disulap, berubah fungsi menjadi perumahan, dan lahan dijadikan tanaman keras seperti sawit, kelapa, sehingga lahan pertanian padi semangkin sempit di Kota Tanjungbalai, katanya.

    Meski kondisinya demikian, ia mengaku tetap bersyukur masih bisa panen padi saat ini.


    Kalau melihat daerah lain. Seperti di Desa Sei Lobah ini terhitung masih lebih beruntung, sebab masih bisa panen. Beda dengan daerah yang sudah beralih fungsi lahannya seperti di Sijambi Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai banyak yang kekeringan disebabkan tali aer tidak maksimal dijalankan, lahan berubah fungsi menjadi tanaman keras seperti kelapa, pisang, kelapa sawit. Demikian juga debit air di tali air atau irigasi masih ngalir meski kurang. Sebab kami gunakan air tadah hujan, jelasnya.

    Perlu diketahui juga, bahwa hamparan lahan persawahan yang ada di Desa Sijambi Kecamatan Datuk Bandar ini dulunya merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Kota Tanjungbalai. Para petaninya mempunyai  luas areal lahan mencapai minimal setengah hektar yang digunakan setiap.petani bercocok tanam padi di Lahan persawahan itu  dan sekitarnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini