Nunukan, Indometro.id-
Keresahan pengusaha SPBU Pulau Sebatik akibat masuknya Bahan Bakar Minyak (BBM) Asal Malaysia disampaikan dalam rapat Ambalat I DPRD Nunukan.
Keresahan ini karena BBM asal Malaysia sudah tersebar dibeberapa titik dan masyarakat mulai beralih dengan alasan lebih murah.
Pengusaha SPBU perwakilan Pulau Sebatik, Yuliana menyebut harga BBM asal Malaysia dengan RON 98 (kelas Pertamax) dijual eceran dengan harga Rp10.000/liter, sedangkan Pertamax di tingkat SPBU sebesar Rp13.050/liter, sehingga pengambilan BBM menurun sejak November 2022.
“Adanya BBM dari Tawau Malaysia di Pulau Sebatik, imbasnya sangat besar kepada penjualan dan kuota BBM kami. bahkan jarak beberapa langkah saja dari SPBU itu ada yang berjualan BBM dari Malaysia. Stok BBM kami jadi lama habisnya. Biasanya saya datangkan untuk dua SPBU sebanyak 300 ton selama satu bulan untuk tiga kali pengambilan. sekarang 120 ton dalam sebulan dan hanya satu kali pengambilan,” jelasnya.
Harapan Yuliana agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui DPRD untuk segera menyikapi hal tersebut dengan serius.