Pemdes Koting B Salurkan BLT Dana Desa Bulan April - September 2022

Penyerahan BLT DD kepada KPM

Maumere-indometro.id. Pemerintah Desa Koting B Kecamatan Koting Kabupaten Sikka, Jumat, (2/9/2022), menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa(BLT DD) bulan April sampai dengan September 2022 kepada 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyerahan bantuan ini merupakan kali kedua setelah penyaluran tahap pertama di bulan Maret 2022 lalu.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Desa Koting B dipimpin Penjabat Kepala Desa Koting B dan dihadiri oleh Camat Koting, Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Pendamping Desa dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Penjabat Kepala Desa Koting B, Flavianus E. Edomeko, SE, menjelaskan jumlah anggaran yang disalurkan untuk 6 bulan sebesar Rp.126.000.000. Sedangkan, sisanya akan disalurkan pada tiga bulan berikutnya.

'Total Rp.126.000.000 untuk 6 bulan dari April sampai September. Sedangkan, sisanya di tiga bulan berikutnya, yakni, Oktober, November dan Desember', ungkapnya.

Ketua BPD Desa Koting B, Yohanes Sudariatno, ST, mengatakan jumlah penerima BLT dari tahun sebelumnya hingga saat ini mengalami perubahan. Dimana terjadi pengurangan dan peningkatan jumlah KPM.

'Tahun lalu berkurang dari 100 lebih ke 45, jadi naik lagi 70 sekarang', ujarnya.

Dikatakan pula, untuk tahun 2023 pihaknya belum mengetahui alokasi jumlah KPM karena belum ada petunjuk yang diturunkan dari pemerintah.

' Kami belum tahu, karena harus mengikuti regulasi yang ada dari atas', lanjutnya.

Penerima BLT sedang mendengarkam arahan dari Pemerintah Desa

Namun ia memprediksi, di tahun 2023 alokasi anggaran BLT bisa saja berkurang sebab pemerintah juga memprioritaskan pada upaya ketahanan pangan dan masalah kesehatan khususnya pencegahan anak stunting.

'Ke depan, pemerintah juga menekankan kepada masalah ketahanan pangan dan kesehatan khususnya stunting', tambahnya.

Pendamping Desa Kecamatan Koting, Silvester Moan Nurak, menjelaskan program BLT Dana Desa berkaitan dengan keadaan ekonomi akibat Covid-19. Sehingga, dana yang diperoleh diharapkan dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi keluarga seperti penyediaan kebutuhan di musim tanam.

'Sesaat lagi kita akan memasuki musim tanam mulai bulan november nanti. Sehingga uang yang ada disimpan, saat musim tanam bisa digunakan untuk bajak, beli pupuk atau beli bibit', ungkapnya.

Sementara itu, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kecamatan Koting, Sersan Dua (Serda) Simon Nur Hence, mengingatkan kepada warga penerima BLT agar senantiasa menjaga Kamtibmas.

'Uang yang diterima jangan digunakan untuk mabuk, judi atau beli kupon putih tetapi dipakai sesuai kebutuhan', tegasnya.

Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp.300.000/ Kepala Keluarga/ bulan. Sebelum diserahkan, terlebih dalulu disampaikan arahan dan penyerahan acara simbolis kepada perwakilan keluarga penerima oleh Pemerintah Desa, pemerintah kecamatan, BPD, Babinsa dan Pendamping Desa. (M/N).

Sumur Bor Untuk Irigasi

Pada kesempatan yang sama, Camat Koting, Yohanes Impirinus, S.Sos, mengatakan pembangunan sumur bor di Dusun Baolokan Desa Koting B yang saat ini sedang berlangsung akan digunakan untuk kebutuhan irigasi.

dikatakan, perjuangan awal pembangunan sumur bor ini dilakukan oleh para petani hortikultura guna mendukung pengembangan usahanya. Dengan demikian, kata Camat Koting, ke depan Desa Koting B bisa menjadi basis hortikultura.

'Perjuangan awalnya melalui petani horti. Kita mau wilayah ini nantinya menjadi basis horti, bebernya.

Menurut Camat Koting, sesuai kalender kerja, sebenarnya pembangunan sumur bor tersebut telah melewati batas waktu yang ditetapkan. Namun, melalui perjuangan berbagai pihak akhirnya pemerintah pusat memberi kelonggaran batas waktu penyelesaian sampai dengan Maret 2023.

Baca Juga

Ditambahkan, dana pembangunan sumur bor ini bersumber dari dana pinjaman daerah pemerintah kabupaten Sikka. Selain itu, pengelolaan sumur bor ini akan diserahkan kepada pemerintah Desa Koting B, disamping untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan juga sebagai sumber Pendapatan Asli Desa (PADesa). (M/N).