Humbang Hasundutan,indometro.id
Pekerjaan proyek pembangunan Irigasi Saluran Air Sitio Tio di Desa Pasrsingguran l , Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. Provinsi Sumatera Utara mulai disoroti oleh warga setempat.
Pasalnya, Pekerjaan proyek yang sudah berjalan hampir Dua Tahun ini tanpa papan nama proyek Dan Tak Kunjung Selesai.
Hal itu kemudian mendapat sorotan dari warga Desa Parsingguran l, bahwa proyek yang dibangun pemerintah dinilai proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyeknya Tahun 2021 saat melaksanakan kegiatan pekerjaan Sampai Saat ini.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,” tegas salah satu warga pada awak media ini rabu (29/03/22) kemaren.
“Semestinya pihak pemborong atau kontraktor harusnya memberikan surat pemberitahuan kepada pihak pemerintah desa, kalau ada masyarakat bertanya ini proyek apa?,” ungkap warga Desa cibadak yang minta tidak disebutkan namanya.
Dia sangat menyayangkan seperti pengawas lapangan memonitoring dan menegur rekanan agar memasang papan informasi proyek saat di mulai pekerjaan.
Menurutnya, sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” Pungkas warga yang mengetahui betul tentang proyek itu.
Menurut Hemat kamu Warga Parsingguran l Bahwa Pengerja Preyek ini Atau Kontraktor Adalah L.B. Salah Satu Pengurus Partai PDI Ranting Desa Kami ini.
Dan Proyek ini mulai Tahun 2021 tak kunjung siap di kerjakaan.
Dampak bangunan tersebut adalah kami mengalami lahan sawah kami kekeringan sehingga kami tidak bersawah lagi.
Kami ada 50 KK yang terkena dampak dari bangunan Yang Mangkrak ini, Dan kami menuntut Ganti Rugi Atas Dampak yang dibuat oleh kontraktor ini.
Menurut pekerja kasar bangunan jalan saat di wawancari mengatakan bahwa kami tidak tau mengenai anggaran, tapi kami di perintahkan oleh L.B. untuk kerja saja, kami hanya di bayar upah harian saja, Dan Coba Tanya Saja Kepala Desa“ucap pekerja.
Awak Media Konfirmasi Melalui Aplikasi Watshapp Yang Diduga Masyarakat Adalah Kontraktor Bangunan yang Mangkrak itu, L.B Mengatakan Bahwa Saya Hanya Sebatas Kepala Tukang Dan Saya Tidak Mengetahui Bahwa Anggaran Tersebut.
Bahwa Itu tidak Proyek saya, itu milik dari simamora orang dolok sanggul, ujarnya
