Ads:
.png)
Aceh Tenggara, indometro.id –
Pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) Aceh Tenggara di Desa Alur Baning Kecamatan Babul Rahmah, terbengkalai sekitar tiga tahun terakhir. Hingga kini belum ada kepastian kapan kelanjutan pembangunan pabrik CPO (crude palm oil) yang sangat dibutuhkan ribuan petani sawit itu dilakukan.
Terganjalnya proses pembangunan PKS di atas lahan seluas 800 hektare (ha) tersebut dikarenakan belum tersedianya dana yang memadai untuk itu. Padahal, ini merupakan dambaan para petani sawit yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara.
Dilihat dari kondisinya sekarang sangat memprihatinkan, kondisi bangunannya masih utuh perkiraan baru mencapai 17 persen. Tentunya masih jauh dari angan-angan kita untuk bisa terwujudnya adanya PKS di dalam wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
Pembangunan ini di dilaksanakan oleh PT Agara Sawit Lestari, merupakan kepunyaan tokoh masyarakat Aceh Tenggara, yakni Armen Desky.
“Dengan keberadaan PKS ini kita berharap bisa mengurai kesulitan petani sawit dalam memasarkan produknya, tidak lagi harus membawanya ke wilayah Sumut”, ungkapnya.
Lanjutnya, “Selain mensejahterakan para petani, sudah tentu bisa menampung banyak tenaga kerja, sehingga bisa mengatasi pengangguran di Bumi Sepakat Segenep ini”, tandasnya
Selain permasalahan terhentinya pembangunan PKS, juga banyak lahan yang terbengkalai. Hal ini juga tentunya sangat butuh perawatan khusus, agar bisa tercapai kualitas buah yang memuaskan.
Menurut info dari orang kepercayaan beliau, sudah ada pengusaha dari Sumut mengulurkan tangan untuk diajak bekerjasama, baik dalam hal budidaya sawit dan juga akan melanjutkan proses pembangunan Pabrik PKS tersebut.
Situasi terkini jalan menuju lokasi juga rusak parah, masyarakat setempat menyebutkan sudah lama jalan tersebut dibiarkan rusak, tanpa adanya perawatan sama sekali, perhitungan sudah hampir dalam kurun waktu dua terakhir ini.
