-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Terimbas Longsor, RKB SD Negeri di Asahan Terancam Roboh

    Redaksi
    Jumat, 01 Oktober 2021, Oktober 01, 2021 WIB Last Updated 2021-10-01T07:04:19Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Asahan, Indometro.id -
    Sebuah bangunan dari ruang kelas belajar (RKB) Sekolah Dasar Negeri (SDN) terancam roboh akibat tanah di bawah bangunan tersebut mulai terkikis dan longsor ke bawah, 
    SD N 018476 yang berada di Dusun III Desa Goting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, kondisi terakhir terlihat sangat memprihatikan, Kamis (30/9/2021).

    Terkait bangunan RKB yang terancam terperosok Camat Bandar Pasir Mandoge Muliadong mengatakan, kondisi itu sudah dibahas dalam musrembang. Namun dari keterangannya, Ia mengaku butuh waktu dan koordinasi ke beberapa pihak terkait.
    "Kalau saya baru satu bulan menjabat. Tapi dari informasi yang saya ketahui, kondisi itu sudah sejak 2017 lalu. Awalnya kecil memang," katanya, Kamis (30/9/2021) dikutip dari Suara.sumut.

    Dijelaskannya, lokasi tersebut sudah beberapa kali di tinjau oleh pihak terkait dan beberapa hari terakhir oleh BPBD Kabupaten Asahan. Untuk langkah yang dilakukan, saat ini ketiga ruangan kelas SD Negeri 018476 itu tidak lagi digunakan.
    "Langkah yang diambil, kita sarankan pihak sekolah buat pagar supaya anak-anak itu tidak main-main ke areal longsoran,"  jelasnya.

    Selain itu, ada beberapa titik di daerah Bandar Pasir Mandoge memang rawan longsor. Masyarakat pun diminta bersabar terkait penyelesaian masalah tersebut.
    "Sekarang anggaran direfocusing untuk penanganan Covid 19, bukan tidak diusulkan dan dibahas. Memang butuh waktu untuk menyelesaikannya. Harus diajukan, harus disetujui DPRD lagi dan lainnya," sambungnya.

    Dari pantauan media, meski longsor telah menyentuh pondasi bangunan sekolah, hal itu tidak menurunkan semangat siswa sekolah tersebut untuk belajar.

    Sabaria Tanjung, guru SD Negeri mengatakan, pihaknya telah memasang pagar kawat, memasang imbauan kepada anak-anak didiknya agar tidak mendekati lokasi longsor diperkirakan 10 hingga 12 meter.
    "Peringatan serta pembatasan pagar duri dipasang untuk mengantisipasi anak-anak tidak mendekat ke lokasi longsor," jelasnya.

    Pihaknya meminta agar pemerintah segera tanggap dan responsif akan keadaan yang sangat membahayakan tersebut.
    Hingga kini upaya telah mulai dilakukan dengan koordinasi dengan beberapa pihak terkait agar permasalahan itu cepat teratasi.

    (*)



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini