Kondisi Lapak pisang dimasa pandemi Covid-19 |
Misja salah seorang petani pisang di Kecamatan Katibung mengatakan harga pisang biasanya Rp.3000 sampai Rp.4000 per sisir,namun sekarang cuma Rp.1000 per sisir itupun dibatasi ,”ujarnya
Menurutnya anjloknya harga komoditas pertanian terutama pisang terjadi akibat dampak Pandemi covid-19,sebab adanya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) di beberapa daerah di pulau jawa yang menjadi tujuan pisang asal Lampung,sehingga menyebabkan pengiriman terhambat,akibatnya harga pisang terjun bebas.
Pandemi covid-19 juga menyebabkan turunnya daya beli masyarakat terhadap komoditas pertanian khususnya pisang,”jangan kan masyarakat mau beli pisang mungkin mau beli beras saja susah,”ujar Misja
Sementara itu petani pisang lainnya,” Yanto mengatakan biaya operasional yang dikeluarkan tidak sesuai dengan harga jual,kami hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah punya jalan keluar sehingga petani maupun pengepul tidak terlalu merugi,”tandasnya
Harapan kami terhadap pemerintah sangat besar dalam membantu pemasaran komoditas pertanian khususnya pisang,sehingga harga Pisang bisa seimbang dan sesuai dengan jerih payah petani, sehingga dapat memulihkan perekonomian masyarakat ditengah Pandemi Covid-19,” kalau terus anjlok bagaimana nasip petani-petani pisang,”pungkasnya.
Petani berharap dengan campur tangan pemerintah kedepannya bisa membuka peluang pasar sehingga komoditas pertanian khususnya pisang bisa menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Hsn)