BANYUASIN, indometro.id- Saluran Daerah Aliran Sungai (DAS) diantara dua desa Pulau Muning yang mengalir ke desa Sako Makmur tertutup jalan poros yang diputus menutupi gorong-gorong.
Akibatnya masyarakat desa Pulau Muning mengalami gagal panen dari penutupan saluran air tersebut dikarenakan terendam banjir dan tak bisa bercocok tanaman lagi.
Salah satu masyarakat Pulau Muning, Zainudin mengeluhkan atas penutupan tersebut. Ia mengatakan bahwa PT KAM waktu menutup aliran ini tidak ada musyawarah lagi dengan warga dan lansung ditutup.
"Galian ini tahun 1994. Sejak tahun 2010 ditimbun oleh PT KAM sudah puluhan tahun, dan dulu kita pernah gotong royong jebol ini, namun ditutup lagi," kata Zainudin
Ia menyebutkan dahulu yang menutup aliran tersebut adalah PT KAM. "Mereka yang nyuruh pak, apa memang betul PT KAM yang nutupnya atau bukan," kata Zainudin warga desa Pulau Muning, kecamatan Sembawa, Banyuasin
Sementara Sekretaris desa Sako Makmur mengatakan, terkait penutupan DAS ini tidak diketahui oleh pemerintah Kabupaten Banyuasin, namun hal ini hanya berdasarkan musyawarah kesepakatan antar dua desa tersebut dengan tetap melakukan perawatan normalisasi yang di anggarkan dari pemerintah desa Pulau Muning.
"Tidak tau karena ini sifatnya cuma antar desa saja. Desa sana dan sini sepakat bahwa ini dibuka dengan perjanjian saluran sepanjang 1500 meter ini selalu dirawat ternyata setelah dua tahun ini tempat kami pun tidak dirawat," ungkap Hartanto, Sekdes desa Sako Makmur
Menurut keterangan warga desa Pulau Muning jalan ini adalah saluran air sejak dari zaman transmigrasi Presiden Suharto namun dengan seiring waktu dan atas kesepakatan antara dua desa tersebut saluran itu ditutup.ujar warga pulau muning
Sementara Ali kades pulau muning saat dihubungan awak media melalui pesan whatsApp pribadinya selasa (19/04/21) mengatakan,"Saluran yang di tutup itu saluran yang di buat oleh PU pengairan Banyuasin untuk saluran air dari 3 desa pulau Muning , sako makmur dan limbang mulya dan sekarang saluran itu di tutup dan pada waktu penutupan itu tidak ada musyawarah dengan pemdes pulau Muning terkait siapa yang menutup kurang tau persis tapi info yang beredar oleh desa sako.jelasnya.
Editor: Joni Karbot
Rilis: IWO Banyuasin