Ads:
.png)
 |
| Oma Veronica |
Kendari, indometro.id - Melihat fisiknya yang masih kuat dan sangat enerjik. oma Vero, sapaan akrab bagi nenek 10 orang cucu dan 7 orang cicit ini, akan membuat kita berdecak kagum bila tahu bagaimana semangat beliau dalam menuntut ilmu di usia yang tidak terbilang muda.
Di usia nya yang ke 70 tahun pada 2021 ini, oma Vero, akan segera menyelesaikan program pasca sarjana nya untuk gelar M.Th. yakni Master Theologia.
Di jumpai seusai menyampaikan pesan-pesan rohani dalam khotbah minggu di GBI-KKA, pada minggu, (21/3/2021) oma Vero, menceritakan singkat perjalanan hidup nya dari saat ketika dirinya hendak mengeyam ilmu pendidikan di bangku kuliah.
"Perjalanan saya penuh lika-liku, perjuangan hidup. Untuk mencapai sesuatu yang baik yang kita harap kan, dibutuhkan ketekunan dan tentunya melibatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita". Pungkasnya.
Pada tahun 2011, saat usia nya telah lewat setengah abad, yakni 60 tahun. Dengan kemauan yang kuat, oma Vero, memutuskan untuk mengikuti program studi S-1 jurusan theologia, yang mana pada tahun itu juga, suami yang dikasihinya meninggal dunia.
Sebagai seorang manusia, dirinya sempat merasakan kesedihan yang mendalam. Namun oma Vero tidak berlarut di dalam duka, juga tidak menyurutkan keinginan nya untuk tetap menuntut ilmu. Tepat 4 tahun lamanya, oma Vero dapat menyelesaikan program studi S-1 nya yang kala itu berkuliah di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Kingdom, Denpasar Bali.
Di akuinya, bahwa tidak mudah menjadi singel parents, dengan 4 orang anak kala itu. Tapi dirinya tetap berjuang demi keluarga dan pendidikan yang di geluti nya. Berbekal semangat menuntut ilmu dan kemauan yang kuat. pada awal 2019, oma Vero kembali mengikuti program studi S-2 di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Anugerah di Surabaya, yang rencananya selesai pada Juni, 2021 mendatang.
Menutup perbincangan siang itu, oma Vero, sapaan akrab Pdp. Veronica, mengajak siapa saja untuk semangat menuntut ilmu walau di usia lanjut. Dirinya juga menyampaikan pesan-pesan rohani agar dapat jadi pembelajaran buat masyarakat, khususnya umat Kristiani.
"Jika kita adalah hamba-hamba Nya, baiklah kita berperilaku sesuai firman Nya.
Berserah penuh dalam kehendak Nya, maka hidup kita akan menjadi berkah bagi orang banyak.
Tetap setia dan tekun. Maka Tuhan akan menjadikan kita kepala dan bukan ekor".tutupnya.
(Fianus Arung)
