BANGKITLAH
Tebing Tinggi, indometro.id - Bila seseorang telah terjerumus dalam cerita diri sendiri yang memilukan hati, adakah yang perduli ???? Belum Tentu !!
JADI... Tuk apa merendahkan diri lagi... BANGKITLAH
Jangan perdulikan lagi cemoohan orang disekitarmu... Apa kalau kamu nggak makan orang yg mencemooh kamu mau ngasi kamu makan???
HIDUP itu adalah tantangan.. SO KOK MINDER ?? AYO BANGKIT
Berjuanglah untuk diri dan keluargamu sendiri. STOP cerita Sedih.
SUDAH SAATNYA KAMU TAHU BAHWA TERKADANG DALAM BERJUANG KITA CUKUP JALAN SENDIRI TAK PERLU MENUNGGU BANTUAN ORANG LAIN ATAU BELAS KASIH ORANG LAIN...
Lakukan untuk anak dan keluargamu. khususnya tuk hati dan pikiranmu ***
2. Ada orang melakukan kebaikan karena ingin merasa lebih baik dan lebih berguna.
Ada orang melakukan kebaikan karena merasa iba dan merasa lebih.
Ada orang melakukan kebaikan karena merasa tidak tega.
Ada orang melakukan kebaikan karena mencari popularitas dan image.
Ada orang melakukan kebaikan karena kepentingan yang dipolitisir.
Dari alasan yang paling mulia hingga yang paling nista, hampir bisa dikatakan semua kebaikan yang dilakukan adalah demi kepentingan diri sendiri. Kepentingan orang lain hanyalah sebagian kecilnya.***
3. Kalau saja dibolehkan
Aku ingin ada diantara sedih dan tawamu
Aku ingin ada disela sela resah dan sepimu
Aku juga ingin ada di belahan rendah dan tingginya sukmamu
Kalau saja dibolehkan
Aku menjelang hari depanmu
Aku ingin jemput beban kalbumu
Aku juga ingin rebahkan pikiranmu dielusan ruhku
Teriring rasa inginku, kusematkan setitik renung
smoga keharibaanNYA jua Rahmat Hidayah bisa tergenggam***
4.Malam ini tidaklah sama dengan kemarin
Angin dan petir cuma ada di bilik sukmaku
Gejolak pengharapanku terhenti
Riuh rendah dan sorak sorai bahagiaku musnah
Namun tanpa amarah
Hati dan akalku datar sudah
Walau terinjak tajamnya kerikil pecah
bersimbah darah kemudian bernanah
infeksi menahun pembawa gundah
Apakah ini bagian dari Barokah????
Tak ada kata penghibur
Tak ada nyanyian syurga sebagai pelipur
mungkin hati dan akalku saja yang sudah uzur
hingga semangat dan kasihku luntur ***
5. Terbersit rasa tuk menyapa
Tersirat kata tuk berucap
Terngiang juga tuk dengarkan kabar
Terbayang lembut wajah dibingkai albummu
Namun.......................
Sebuah ingin tak lagi ada
Jengah disebabkan rendah jadikan malu
Hina dan takut selimuti mimpiku
Bait bait senyum tak juga berfaedah tuk lenturkan hati
Aku cuma bisa tengadah dengan tatapan kosong
Menatap keatas menuju langit hitam pekat bak jelaga asap
Tuk kemudian tertutup berselimutkan mendung
Oh.......***
(Skn.53).