Artikel, indometro.id - Aku tak berpikir akan terjadi pada ku kenapa bisa serauh ini hati ku saat di ditinggal nya sosok yang begitu ku sayang. Tepat sembilan belas tahun lalu aku kehilangan nya dia adalah sosok yang ramah lembut baik dan tersenyum ramah.
Begitu terkejut aku mendekat kapan kepergian nya dari sisi kami yang mencintai nya tapi mau dikata apalagi semua makhluk hidup pasti akan mati. Begitu pun yang ada di bumi dan isi nya.
Aku awal nya rak tau akan sakit yang dideerita tiba tiba saja dia telah sakit parah dan dilarikan keruamah sakit disana. Pada pukul empat tengah malam kami mendengar dia telah di panggil sang pencipta dan meninggalkan anak dan istri yang masih SD.
Anak itu tidak tau kalau ayah yang dia peluk itu masih hidup dan dia tidak menangis akan kepergian ayah nya dan akhir setelah tahun demi tahun anak itu mulai merangjak besar. Dan aku pun menceritakan semuanya kepada saat sembilan belas tahun talu dia telah tak mempunyai sosok seorang ayah
Dan dia menagis dan gak menayangka akan seperti itu, sudah lah jangan kau sesali itu, itu semua jangan kau tatapi. Dia disana,sudah tenang dan bahagia dia. Disana hanya butuh doa dari mu , dari mu anak yang Sholeh yang bisa mendoan nya
Iya nanti akan ku doakan ayah kata nya dan aku berjanji akan terus berdoa agar dia bahagia dan di lapangan kuburan nya kata ya , Amin, Amin ya rabbal alamin.Setia waktu dia mengaji dan solat untuk mendoakan ayah nya dan dia tumbuh menjadi anak yang Sholeh dan tutur bahasa yang Bagus dan punya etika yang baik.
Aku banga pada mu telah menjadi anak b Sholeh dan baik, maksih ya semoga kau. Tetap menjadi seperti itu sampai ku tua nanti ya. Dan dia mencari kerja dan dapat memenuhi kebutuhan nya sendiri tanpa tergantung pada ibu nya. Dan sendiri pun bisa membahagiakan ibu dan dirinya sendiri
Penulis: Indah Rahayu