foto : kantor desa kakullasan |
Mamuju Sulbar,indometro.id - Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian
Sosial RI di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, Kab. Mamuju Sulbar dinilai salah
sasaran.
Pemerintah Desa Kakullasan telah menerima Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) keluarga penerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Dalam
Data tersebut tercantum nama, alamat, nomor kepala keluarga (KK), serta nomor
induk kependudukan (NIK) penerima bantuan sosial (bansos).
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tersebut
terdapat beberapa penerima BST yang dianggap tidak tepat.
Sakaria, seorang warga yang merupakan aktivis di desa
tersebut mengungkapkan bahwa dalam data tersebut banyak masyarakat yang dianggap
sangat mampu dan berpenghasilan tetap.
"Setelah saya cek datanya, saya banyak menemukan nama yang
memiliki ekonomi diatas rata-rata bahkan beberapa memiliki unit kendaraan juga terdapat
dalam data BST" ujarnya.
Setelah dikonfirmasi kepada Pemerintah Desa mengenai hal
tersebut Antonius Surono, Kaur Pemerintahan Desa membenarkan hal tersebut "Iya
memang benar, data yang kami terima seperti itu, karena ada juga satu warga di dusun
saluputti yang sejak lama meninggal dunia namanya ada dalam data yang kami
peroleh" ungkapnya melalui via whatsapp.
"Kami juga tidak bisa merubah data tersebut, semua
sistem dan pendataannya dalam ranah Dinas Sosial, bahkan cara penyalurannya pun
mereka yang punya Protap kami hanya tidak diperbolehkan memasukkan data ganda
dengan penerima BLT Dana Desa," tambahnya.
Sedangkan beberapa warga mengakui terjadinya hal tersebut
mungkin dikarenakan Pemerintah Desa yang saat ini menjabat tidak pernah
memperbaharui data masyarakatnya.
"Bahkan Kepala Desa, Sekertaris Desa, Bendahara sangat
sulit ditemui selama adanya virus covid-19 ini, hanya beberapa perangkat desa saja
yang tiap hari dikantor desa," ujar seorang warga yang tidak ingin
disebutkan namanya.
Setelah dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kaur Pemerintahan
Desa, Antonius tidak menyanggah pernyataan tersebut "Iya betul, kami tidak
pernah memperbaharui data penduduk desa karena tidak pernah diminta oleh pusat,"
ungkapnya pada media ini.
Masyarakat Desa Kakullasan sendiri pun berharap agar
Pemerintah Desa secepatnya memperbaharui data masyarakat dan lebih mendahulukan
bantuan pada warga yang benar-benar kesulitan ekonomi selama pendemi virus covid-19
ini.(Demas, melaporkan)
Sumber : indometro.id