Ads:
.png)
 |
| ist |
INDOMETRO.ID - Borobudur Marathon 2019, yang diselenggarakan kemarin pada tanggal 17 November 2019, baru saja usai digelar. Acara yang dikuti sekitar 10.900 peserta, termasuk sekitar 300 pelari asing dari 35 negara.
Perlombaaan dibagi dalam tiga kategori, yaitu Marathon (42,195 km), Half Marathon (21,095 km) dan lari 10 km. Borobudur Marathon yang sudah keempat kalinya ini, menawarkan sebuah laga prestasi juga arena rekreasi.
Itulah mengapa Borobudur Marathon ini, berbeda dengan ajang lari lainnya. Apa saja keunikannya, simak berita ini selengkapnya.
Di sepanjang rute lari, peserta dihibur dan disemangati oleh beragam kesenian daerah khas Magelang, yang dibawakan oleh kelompok-kelompok kesenian di sekitar Borobudur.
Banyak pelari menghentikan laju larinya, bukan berhenti karena kelelahan, tapi ingin berselfie dengan para penghibur yang mengenakan kostum tari yang unik-unik.
Para pelari juga bisa menikmati jajanan khas Magelang, serta minuman yang diberikan secara cuma-cuma, sehingga mereka bisa istirahat sebentar dan mengenal beragam makanan khas Magelang.
Garis start dan finish berada di dalam komplek Candi Borobudur, sehingga pelari bisa sambil berolahraga juga berwisata.
Pulang dari berlari, mendapatkan fisik yang sehat juga pikiran yang fresh setelah berwisata.
Hadiah puluhan juta telah disiapkan bagi siapa saja yang mampu berprestasi, yaitu dengan total Rp. 2,7 milar.
Dalam foto ini, adalah juara lomba lari 10 km yang dimenangkan pelari dari Kenya (juara 1 dan 2) atas nama Alice Muthono Koigi dan Alice Kabura Njoroge dan dari Indonesia (juara 3).
atas nama Bayu Trianatasari, yang diserahkan langsung oleh bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.(w.tomo)
