ist |
Bahkan, ia dianggap pantas menempati posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Direktur Suropati Syndicate, M Shujari mengatakan, kualitas Sri Mulyani ketika menjadi Menteri Keuangan telah teruji dengan kemampuan menjaga defisit APBN di bawah dua persen dari PDB.
Dalam kapasitas sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani tidak perlu diragukan. Dia layak dipertahankan, bahkan sangat pantas jadi Menko Perekonomian," kata Shujari.
Sri Mulyani menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro pada 27 Juli 2016, namun sepak terjangnya dalam mengelola keuangan negara diakui internasional.
Pada 2018 misalnya, Sri Mulyani juga mendapatkan penghargaan sebagai Menteri Keuangan terbaik di dunia.
Maka dari itu, kemampuan Sri Mulyani dalam mengatur ekonomi negara tak perlu diragukan lagi.
"Hal itu menjadi bukti bahwa pengelolaan ekonomi Indonesia dalam jalur yang tepat dan efektif. Artinya, dari sisi visi, Sri Mulyani punya kapasitas untuk mengelola ekonomi makro fiskal dengan baik dan efektif," jelas dia.
Hal lain yang ada pada diri Sri Mulyani jika dipercaya sebagai Menko Perekonomian tak lain pada kemampuan manajerial dan juga visi ke depan dalam mengamati pasar serta dunia usaha.
Banyak kalangan pelaku pasar berharap kabinet baru pemerintahan Joko Widodo di periode kedua bisa lebih baik, terutama menjaga iklim dunia usaha yang lebih kondusif.
Terutama bagaimana menjaga agar regulasi-regulasi di dunia usaha tidak saling tumpang tindih dan menjadi hambatan," ujar Shujari.
Sebagai informasi, pada Selasa siang, 15 Oktober 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat terlihat menghadap Presiden Jokowi.
Namun, belum diketahui pasti apa saja yang dibahas pada pertemuan tersebut. Sejumlah pihak menilai Sri Mulyani akan kembali masuk jajaran menteri periode kedua kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
berita ini bersumber dari viva