warga beroasi dan membakar ban bekas. |
"Pagi, siang, malam dan subuh arus listrik mati. Ini sangat meresahkan
terutama ummat Islam," ujar Nazmi dalam orasinya.
Mewakili pendemo, Nazmi Hidayat Sinaga mengutuk keras pihak PLN atas pemadaman listrik yang terjadi tanpa kenal waktu.
Ia melanjutkan, keresahan dan kekesalan warga bertambah ketika listrik mati disaat bulan Ramadhan dimana ummat Islam sedang melaksanakan ibadah seperti shalat Subuh, Maghrib, Isya dan shalat sunnat Tarawih.
terutama ummat Islam," ujar Nazmi dalam orasinya.
Mewakili pendemo, Nazmi Hidayat Sinaga mengutuk keras pihak PLN atas pemadaman listrik yang terjadi tanpa kenal waktu.
Ia melanjutkan, keresahan dan kekesalan warga bertambah ketika listrik mati disaat bulan Ramadhan dimana ummat Islam sedang melaksanakan ibadah seperti shalat Subuh, Maghrib, Isya dan shalat sunnat Tarawih.
Hingga berita ini direalis belum ada klarifikasi pihak PLN atas pemadaman listrik yang terjadi tidak menentu sejak bulan Ramadhan 1440 Hijriah/2019 Masehi.
Pantauan dilapangan, pendemo juga melakukan aksi membakar ban bekas di depan kantor ULP PLN, Jalan Sudirman, Kota Tanjungbalai.
Pantauan dilapangan, pendemo juga melakukan aksi membakar ban bekas di depan kantor ULP PLN, Jalan Sudirman, Kota Tanjungbalai.
"Pemadaman arus listrik sangat meresahkan dan mencederai ummat Islam yang sedang melaksanakan berbagai ibadah dibulan Ramadhan, termasuk makan sahur. Pihak PLN harus bertanggung jawab," teriak Nazmi Hidayat Sinaga disambut umpatan ratusan warga peserta aksi.(atrnews)