Ilustrasi lokasi banjir bandang di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. |
Dampaknya yang bisa dirasakan hingga Sabtu, 9 Maret 2019, para petani hanya bisa pasrah dan berharap bantuan segera diberikan pemerintah.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa, Pasamboang Pangloli mengatakan terjangan banjir bandang pada Kamis, 7 Maret 2019 membawa material lumpur dan kayu gelondongan.
BACA JUGA:
Terjangan ini dilaporkan membuat area persawahan di empat wilayah tersebut rusak sehingga mengalami gagal panen. Endapan lumpur serta gelondongan kayu dalam terjangan cukup tinggi. Padahal, sebulan lagi, para petani akan menikmati masa panen.
Dari perkiraan BPBD Mamasa, ratusan hektare tanaman padi petani akan mengalami gagal panen akibat banjir bandang. Ratusan hektar sawah tersebut tersebar di empat titik yakni Desa Batang Uru, Batang Uru Timur, Kelurahan Tabone dan Kelurahan Sibenawa.
Pasangboang menambahkan pasca banjir bandang, di Desa Batang Uru sedikitnya 24 rumah rusak parah. Kemudian, 133 jiwa terpaksa mengungsi akibat rumah rusak. Lalu, tiga unit Sekolah rusak serta lima unit turbin pembangit listrik hanyut terbawa banjir sehingga menyebabkan aliran listrik di Desa Barang Uru mati total.(vv)