-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Prabowo: Kalau Saya Tampang Bojong Koneng

    redaksi
    Rabu, 07 November 2018, November 07, 2018 WIB Last Updated 2018-11-07T09:03:01Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    image_title
    Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto
    INDOMETRO.IDPidato calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut 'Tampang Boyolali' menghiasi berbagai laman media nasional sepekan terakhir. Ucapan Prabowo di depan relawan partai koalisi di Boyolali pada 30 Oktober 2018 lalu itu kemudian menghiasi ruang-ruang diskusi politik, dan berujung pada pelaporkan ke Polda Metro Jaya.

    Pihak yang melaporkan Prabowo ke polisi mengaku sebagai warga Boyolali dan merasa tersinggung dengan ucapan Ketua Umum Partai Gerindra itu. Dalam laporannya, Ia menyertakan beberapa barang bukti semisal video saat Prabowo berpidato dan beberapa screenshot pemberitaan dan transkrip pidato Prabowo.

    Prabowo sendiri tak menyangka pidatonya soal 'Tampang Boyolali' menjadi polemik. Padahal, Ia hanya bergurau dan tak ada tendensi apapun. Prabowo sengaja memilih istilah tersebut untuk menunjukkan keakraban dengan relawan Prabowo-Sandi di Boyolali.
    BACA JUGA:

    Apapun, Prabowo sudah meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung dengan pidatonya. Ia bahkan bersedia untuk berdialog langsung dengan pihak-pihak yang keberatan menjelaskan maksud dan tujuan pernyataannya itu.
    Di luar itu, Prabowo pun tak masalah jika gara-gara pidato 'Tampang Boyolali' kemudian ada juga pihak yang 'membalas' dengan sebutan Prabowo 'Tampang Bojong Koneng'. Nama Bojong Koneng merujuk nama desa di Hambalang, Bogor, tempat kediaman Prabowo Subianto.
    "Ya kalau saya tampang Bojong Koneng ya terima kasih lah, memang bener," ujar Prabowo dalam video yang diunggah di akun Instagram Koordinator Tim Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin, 6 November 2018.
    Prabowo sendiri menekankan dalam berdemokrasi hendaknya riang gembira dan tidak kaku. Menurutnya, demokrasi di Indonesia sangat dinamis, tak jarang diselingi gurauan untuk menghangatkan suasana.
    "Kalau demokrasi ideologis kita enggak boleh melucu, enggak boleh seloroh, enggak boleh jooking, enggak boleh bercanda, ya bosen. Tidur lah nanti semua, capek lah kasihan mereka. Saya kira begitu," ujar Prabowo.(vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini