Ads:
.png)
 |
| Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) bersama Wakil Gubernur Klemen Tinal (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta |
Lenis menyarankan itu setelah Lukas terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo dalam pemilu presiden tahun 2019.
"Saya sampaikan pesan khusus kepada Kakak Lukas. Untuk pernyataan sikap itu, bukan hanya soal mendukung Jokowi, tapi juga harus mendukung program-programnya," ujar Lenis dalam konferensi pers di kantor Staf Khusus Presiden, Jakarta, Jumat malam, 7 September 2018.
Dukungan terhadap program yang dijalankan pemerintah pusat harus diberikan supaya mayoritas masyarakat Papua juga memiliki sikap yang serupa sehingga memilih Jokowi. Program itu contohnya penyelesaian sengketa-sengketa tanah antara masyarakat Papua dan PT Freeport Indonesia.
Dukungan Pemerintah Provinsi Papua terhadap program itu akan membuat sengketa-sengketa selesai, sehingga rasa suka masyarakat Papua terhadap Jokowi juga meningkat.
Jika Jokowi terpilih lagi, kata Lenis, Lukas juga harus terus berperan menjadi pihak yang senantiasa memastikan bahwa perhatian Jokowi kepada masyarakat Papua, bisa diterjemahkan menjadi program-program sukses hasil sinergi pemerintah pusat dan pemerintah Papua. Pada akhirnya akan membuat kepemimpinan Jokowi sukses membuat Papua menjadi provinsi yang maju dengan infrastruktur yang memadai, juga pertumbuhan ekonomi yang baik.
"Jadi nanti Jokowi dan Lukas Enembe akan membangun lagi Papua. Kemarin jalan sudah dibangun, ya, sekarang ekonominya dibangun. Nah, itu baru hasil yang pas kalau Jokowi dua periode. Itulah keinginan rakyat Papua," ujar Lenis.
BACA JUGA:
Puluhan Kios Pedagang Pasar Guntur Ciawitali Terbakar
Lukas mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf usai dilantik sebagai Gubernur Papua 2018-2023 di Istana Negara. Meski dia kader Partai Demokrat, Lukas mengaku tak takut akan sanksi yang bisa dijatuhkan kepadanya oleh partai yang mendukung Prabowo-Sandi itu.
"Jokowi lebih memahami Papua dibandingkan presiden-presiden sebelumnya. Banyak sekali dia melihat kesusahan di Papua yang semua presiden tidak mampu menyelesaikan," ujar Lukas pada 5 September.(vv)
