Foto |
Demikian disampaikan Ketua Umum Cendekia Muda Nusantara, Adi Baiquni, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Jumat (3/8).
“Khususnya elite partai politik, petinggi ormas, serta ulama-ulama berpengaruh untuk bersama-sama menjaga agar tidak ada lagi politisasi agama (Islam) untuk kepentingan kelompok tertentu secara terbuka maupun tertutup,” ujarnya
Ia mengatakan, publik ingin merasakan kehangatan pesta demokrasi tanpa ada politik kriminalisasi, diskriminasi serta mendiskreditkan kelompok suku, ras, agama tertentu.
Sehingga, sambungnya, dalam suksesi kepemimpinan nasional yang diselenggarakan serentak nanti lebih demokratis tanpa ada gejolak.
“Tidak boleh itu (isu SARA dan kriminalisasi), jangan biarkan muncul karena akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” demikian Baiquni. (rm)
“Khususnya elite partai politik, petinggi ormas, serta ulama-ulama berpengaruh untuk bersama-sama menjaga agar tidak ada lagi politisasi agama (Islam) untuk kepentingan kelompok tertentu secara terbuka maupun tertutup,” ujarnya
Ia mengatakan, publik ingin merasakan kehangatan pesta demokrasi tanpa ada politik kriminalisasi, diskriminasi serta mendiskreditkan kelompok suku, ras, agama tertentu.
Sehingga, sambungnya, dalam suksesi kepemimpinan nasional yang diselenggarakan serentak nanti lebih demokratis tanpa ada gejolak.
“Tidak boleh itu (isu SARA dan kriminalisasi), jangan biarkan muncul karena akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” demikian Baiquni. (rm)