Menteri Amran/Net |
Atas alasan itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meresmikan Bogor Agro Science Techno Park (BASTP) agar teknologi pertanian Indonesia bisa berkembang.
“Kita tidak bisa menghindar bersaing dengan negara lain tanpa teknologi. Kita sudah buktikan sekarang, sudah ekspor jagung, bawang merah, ayam, telur dan terus lanjutkan,” ujar Amran, Selasa (14/8).
Amran mengapresiasi kinerja Badan Litbang Pertanian yang telah menghasilkan paten granted (paten yang telah dijamin negara) terbesar di Indonesia. Berdasarkan data resmi Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham tercapat 153 hak paten yang telah dihasilkan Balitbangtan dengan kenaikan royalti 260 persen dengan total 12,8 miliar.
“Apresiasi luar biasa atas kerja keras dan kerja ikhlas para inventor,” ucap Amran .
“Terdapat 1128 peneliti, kerjanya tidak boleh kendor. Semua diminta ambil bagian. 1000 paten harus muncul setiap tahunnya dari Balitbangtan,” lanjut Amran.
Hasil riset unggulan yang telah dihasilkan antara lain Alsintan autonomos, mesin rotatanan untuk jagung, transplanter, jeruk batu 55, teknologi bujangseta agar jeruk berbuah hampir sepanjang tahun, bawang dan cabe off season, ayam KUB, jagung nasa 29, bio industri, vaksin untuk unggas dan sapi, teknologi diagnose kebuntingan, kedelai dan padi hasil rekayasa genetik (biosoy dan inpari 40) pupuk hayati agrodex, berbagai inovasi teknologi lain serta produk hasil mitra lisensor.
Amran juga meminta agar setiap perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian turut menjaga sumber daya genetik pertanian daerahnya masing-masing.
“Buat kebun induk,” pintanya.
Kawasan Inovasi Pertanian (Kawitan) Cimanggu, Bogor adalah salah satu lokasi yang menjadi tonggak sejarah perkembangan penelitian dan teknologi pertanian di Indonesia. Didirikan tahun 1817 dan Kebun Budidaya Tanaman di Ciekemeuh pada tahun 1876.
Saat ini, Kawitan Cimanggu terdiri dari sembilan pusat penelitian atau balai besar penelitian pertanian dan tiga balai penelitian beserta kelengkapannya berupa laboratorium, kebun percobaan, dan kelengkapan lainnya. Sebagai penghasil teknologi unggul pertanian kawasan inovasi pertanian ditetapkan sebagai Taman Sains dan Teknologi Pertanian yang didukung oleh pusat penelitian, balai besar penelitian, balai penelitian dan balai pengkajian teknologi pertanian di bawan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kepala BBP2TP, selaku Penanggung Jawab BASTP, Haris Syahbuddin mengatakan BASTP merupakan perwujudan atau kemasan dari TSTPN untuk memberikan layanan dengan memadukan antara wisata ilmiah, pengembangan teknologi pertanian, dan pengembangan usaha berbasis teknologi pertanian. Pengembangan BASTP bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor dengan mensinergikan dengan upaya Pemerintah Kota dalam mewujudkan visi Kota Bogor sebagai “Kota Sejuta Taman”.
“BASTP diharapkan dapat mempercepat pemasyarakatan teknologi unggul sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor pertanian sehingga mampu meraih kejayaan pertanian Indonesia,” jelas Haris.(rmol)
“Kita tidak bisa menghindar bersaing dengan negara lain tanpa teknologi. Kita sudah buktikan sekarang, sudah ekspor jagung, bawang merah, ayam, telur dan terus lanjutkan,” ujar Amran, Selasa (14/8).
Amran mengapresiasi kinerja Badan Litbang Pertanian yang telah menghasilkan paten granted (paten yang telah dijamin negara) terbesar di Indonesia. Berdasarkan data resmi Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham tercapat 153 hak paten yang telah dihasilkan Balitbangtan dengan kenaikan royalti 260 persen dengan total 12,8 miliar.
“Apresiasi luar biasa atas kerja keras dan kerja ikhlas para inventor,” ucap Amran .
“Terdapat 1128 peneliti, kerjanya tidak boleh kendor. Semua diminta ambil bagian. 1000 paten harus muncul setiap tahunnya dari Balitbangtan,” lanjut Amran.
Hasil riset unggulan yang telah dihasilkan antara lain Alsintan autonomos, mesin rotatanan untuk jagung, transplanter, jeruk batu 55, teknologi bujangseta agar jeruk berbuah hampir sepanjang tahun, bawang dan cabe off season, ayam KUB, jagung nasa 29, bio industri, vaksin untuk unggas dan sapi, teknologi diagnose kebuntingan, kedelai dan padi hasil rekayasa genetik (biosoy dan inpari 40) pupuk hayati agrodex, berbagai inovasi teknologi lain serta produk hasil mitra lisensor.
Amran juga meminta agar setiap perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian turut menjaga sumber daya genetik pertanian daerahnya masing-masing.
“Buat kebun induk,” pintanya.
Kawasan Inovasi Pertanian (Kawitan) Cimanggu, Bogor adalah salah satu lokasi yang menjadi tonggak sejarah perkembangan penelitian dan teknologi pertanian di Indonesia. Didirikan tahun 1817 dan Kebun Budidaya Tanaman di Ciekemeuh pada tahun 1876.
Saat ini, Kawitan Cimanggu terdiri dari sembilan pusat penelitian atau balai besar penelitian pertanian dan tiga balai penelitian beserta kelengkapannya berupa laboratorium, kebun percobaan, dan kelengkapan lainnya. Sebagai penghasil teknologi unggul pertanian kawasan inovasi pertanian ditetapkan sebagai Taman Sains dan Teknologi Pertanian yang didukung oleh pusat penelitian, balai besar penelitian, balai penelitian dan balai pengkajian teknologi pertanian di bawan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kepala BBP2TP, selaku Penanggung Jawab BASTP, Haris Syahbuddin mengatakan BASTP merupakan perwujudan atau kemasan dari TSTPN untuk memberikan layanan dengan memadukan antara wisata ilmiah, pengembangan teknologi pertanian, dan pengembangan usaha berbasis teknologi pertanian. Pengembangan BASTP bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor dengan mensinergikan dengan upaya Pemerintah Kota dalam mewujudkan visi Kota Bogor sebagai “Kota Sejuta Taman”.
“BASTP diharapkan dapat mempercepat pemasyarakatan teknologi unggul sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor pertanian sehingga mampu meraih kejayaan pertanian Indonesia,” jelas Haris.(rmol)