Pencatatan perdana PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAA). |
Selama periode masa penawaran atau bookbuiiding, obligasi dan sukuk wakalah perusahaan ini telah mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe, terutama atas sukuk wakalah yang merupakan skema obligasi syariah pertama kali diterbitkan oleh entitas non pemerintah di RI.
Direktur Utama MEDP, Eka Satria, menjelaskan, sebagai perusahaan yang baru pertama kali menerbitkan obligasi, permintaan tinggi atas obligasi dan sukuk wakalah ini mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan.
"Penerbitan obligasi dan sukuk wakalah merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam optimalisasi manajemen kas, pembayaran kembali atas utang anak perusahaan, belanja modal dan pendanaan untuk pengembangan proyek ke depan, antara lain PLTGU Riau 275 MW dan proyek PLTP ljen 110 MW," ucap Eka di Main Hall BEI, Jakarta, 5 Juli 2018.
Dia menambahkan, keberhasilan penerbitan obligasi ini akan memperkuat fokus manajemen Medco Power Indonesia untuk secara berkelanjutan meningkatkan kinerja perusahaan.
"Kami memiliki dan operasikan pembangkit listrik dengan total kapasitas 645 megawatt dan juga menjalankan jasa operasi dan pemeliharaan untuk pembangkit pihak ketiga dengan total kapasitas 2.150 megawatt. Fokus perusahaan kami adalah pada pembangkit yang ramah lingkungan terbaharukan dan dengan harga jual yang kompetitif," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan, penawaran dua efek yang bersifat utang, yakni obligasi dan sukuk, Medco Power Indonesia dengan nilai emisi masing-masing Rp600 miliar mendapat peringkat Single A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo.
"Obligasi dan sukuk ini bersifat utang pertama yang dikeluarkan Medco. Dan pertama dicatatkan di BEI. Harapan kami semoga perusahaan lain bisa mengikuti untuk mencatatkan obligasi di BEI," ungkapnya.(viva)