-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    50 Orang Gagal Ujian, Ombusdman Sumut Cari Solusi Untuk Siswa Taruna AMB

    redaksi
    Sabtu, 21 Juli 2018, Juli 21, 2018 WIB Last Updated 2018-07-21T02:10:08Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar/jar
    MEDAN, INDOMETRO.ID- Ketua Ombusdman RI Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar berjanji akan mencari solusi terkait tidak lulusnya 50 orang Siswa Taruna yang tidak lulus ujian kemaritiman di kampus Akademi Maritim Belawan (AMB).
    Hal tersebut dikatakan Abyadi saat menyambut kedatangan Syamsuddin, selaku Plt Direktur kampus berakreditasi B di Kopertis tersebut.

    Dalam pertemuan tersebut, kepada Onlinesumut Abyadi mengatakan bahwa pihak kampus sudah berupaya untuk mengatasi permasalahan mahasiswa tersebut. Namun karena kebijakan dari peraturan yang dikeluarkan Menteri Perhubungan No 70 tahun 2013 tentang kelautan, yang dimana pihak kampus harus memenuhi syarat 8 standart, yang salahsatunya harus punya Simulator.
    “Penyebab adalah karena memang ada persyaratan ujian kemaritiman untuk mewajibkan melengkapi persyaratan perguruan tinggi kemaritiman, dan tertuang di peraturan SPC Manila (Standar Internasional). Atas dasar ini perguruan tinggi dipersyaratkan seorang pelaut dan syaratnya harus punya simulator. Dan peraturan tersebut dikeluarkan Menteri Perhubungan PN No 70 tahun 2013 tentang kelautan, dan harus memenuhi sarat 8 standart, salahsatunya harus punya simulator dan harga simulator Rp11 M,” ungkap Abyadi diruang kerjanya, Jumat (20/7/2018).
    Kemudian, lanjut Abyadi, dalam peraturan di tahun 2013, tidak ada merujuk ke spesifikasi simulator tersebut. Namun pada tahun 2017, dikeluarkanlah peraturan baru tentang simulator tersebut, dan hal ini menjadi kendala bagi pihak kampus, lantaran harga simulator yang sangat mahal.
    “Dan ini saya tegaskan agar pihak kampus segera mengadakan Simulator tersebut agar para mahasiswa kedepannya tidak ada mengalami kendala,” harapnya.
    Abyadi juga berharap kepada Direktorat Perkapalan dan Kelautan, supaya memberikan keringanan kepada siswa agar mereka bisa Ujian Kompetensi Pelayaran (UKP) berskala nasional, sebab para siswa tersebut sudah memiliki sertifikat simulator.
    Selain itu juga, sambungnya, Ombusdman akan berkoordinasi kepada Ombusdman pusat agar segera menyelesaikan permasalahan ini, karena waktu peraturan tersebut keluar, beriringan dengan waktu ujian. Jadi hal ini yang menjadi kendala bagi pihak kampus.
    Usai mendengar penjelasan dari Ombusdman, pihak kampus melalui Plt Direktur AMB Syamsuddin mengatakan bahwa pihak kampus akan segera menyiapkan Simulator tersebut agar ini tidak menjadi kendala saat ujian berikutnya.
    “Kami akan segera menyediakan simulator tersebut yang sesuai dengan peraturan Menteri agar ini tidak menjadi kendala bagi ujian berikutnya. Dan sampai saat ini Kampus AMB tetap menerima siswa taruna, karena ini adalah sebagai bukti bahwa kampus ini tidak mempunyai kendala apapun dan masalah apapun,” terang Syamsuddin.
    Untuk diketahui, sebanyak 50 mahasiswa Akademi Maritim Belawan (AMB) yang berlokasi di Jl Kapten Muslim Medan mengaku tak bisa menamatkan pendidikannya karena terganjal pada proses ujian negara pelayaran. Dan para mahasiswa menyebutkan sejak 2017 pihak kampus tidak bisa mengikutkan mereka pada UKP berskala nasional karena tidak memiliki simulator pelayaran.(online)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini