Aksi Mogok Kerja di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW)

Ketapang,indometro.id

Rabu,(12/11/2025)

PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (PT WHW AR) kini tengah menghadapi situasi kritis setelah Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) mengeluarkan instruksi untuk menggelar aksi mogok kerja.Instruksi ini dikeluarkan sebagai respons terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi para pekerja di perusahaan tersebut.

Instruksi bernomor 4.022/Int/PK FSBSI-WHW AR/XI/2025 ini ditandatangani oleh Ketua PK FSBSI-WHW AR,Mahmud Fathoni,dan Sekretaris Yuwiniati,S.E.,M.A.Mereka menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak buruh yang dinilai belum dipenuhi dengan adil oleh manajemen perusahaan.

Dalam surat resminya, FSBSI-WHW AR menegaskan bahwa aksi ini berlandaskan hak konstitusional pekerja yang diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan,antara lain:

Pasal 28E ayat (3) UUD 1945

UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,berkumpul,dan mengeluarkan pendapat,”demikian pernyataan FSBSI.

Aksi mogok ini membawa enam poin tuntutan utama kepada manajemen PT WHW Alumina Refinery:

Mempekerjakan kembali 10 orang pengurus dan anggota yang diberhentikan secara sepihak.

Memaksimalkan penerapan struktur dan skala upah yang telah dirundingkan pada 7 Mei 2025.

Menolak segala bentuk diskriminasi terhadap pekerja.

Menuntut pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) agar berfungsi sebagaimana mestinya.

Menuntut pemberian bonus tahunan sesuai capaian target produksi perusahaan.

Menuntut kenaikan upah tahun 2026 sebesar 16,5%,mengacu pada Keputusan Upah Minimum Sektoral Kabupaten Ketapang.

FSBSI telah memberitahukan rencana aksi ini kepada pihak manajemen dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang pada 30 Oktober 2025.Mereka menekankan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam menjalankan aksi.

Di Kendawangan, antisipasi terhadap aksi ini mulai terasa.Anggota FSBSI sibuk melakukan konsolidasi untuk memastikan tuntutan disampaikan secara damai namun tegas.Beberapa pekerja yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa aksi ini adalah perjuangan untuk harga diri dan keadilan.

Jika aksi ini terlaksana,PT WHW Alumina Refinery akan menjadi sorotan besar.Aksi ini bukan hanya mencerminkan dinamika hubungan industrial,tetapi juga simbol perlawanan buruh terhadap ketimpangan dan kebijakan sepihak di tempat kerja.

Buruh bersatu,suara menggema.Dan di Kendawangan,gema itu kini mulai terdengar jelas.

(Publis:Irfan)