Bidang Pengelolaan Limbah B3 PT SHSJ Subang Targetkan Operasi TA 2026 dan Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

Subang,Indometro.id -

PT Subang Harapaan Sejahtera Jaya (SHSJ) yang berlokasi di Kampung Segrang, Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang yang bergerak di bidang pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non-B3, menargetkan akan beroprasi pada tahun 2026 mendatang dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1000 Karyawan, 70 persen terdiri dari tenaga kerja laki-laki.

Direktur Utama PT SHSJ, Yogi Permana, dalam kompresi persnya mengungkapkan bahwa pihaknya akan memproyeksikan menyerap tenaga kerja sekitar 1.000 tenaga kerja, dengan komposisi 70 persen laki-laki.

“Kami PT SHSJ akan memprioritaskan tenaga kerja lokal agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat setempat,” Ungkap Yogi kepada Wartawan Senin (15/9)

"Insyaallah, Kami juga targetkan pada tahun 2026 bisa beroperasi. Saat ini, Kami sedang melakukan penyempurnaan alat dan fasilitas pendukung, termasuk pemenuhan persyaratan administratif," Yogi

Dalam kesematan itu juga, Yogi menegaskan, bahwa PT SHSJ bukanlah tempat pembuangan limbah, melainkan pusat pengelolaan.

"Memang, Kami ini bergerak di bidang pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non-B3 dan benar Limbah B3 ini berbahaya, tapi kehadiran kami di sini bukan untuk membunag libah melainkan untuk mengelola limbah, supaya tidak ada lagi yang membuang limbah B3 ke aliran sungai. Sekali lagi saya tegaskan, Kami hadir untuk mengola dan untuk memberi nilai tambah,” tegasnya

Dari hasil pengolahan limbah, Dikatakan Yogi nantinya akan diproduksi kembali untuk memenuhi kebutuhan industri maupun sektor lainnya di Subang. Secara administratif, PT SHSJ telah mengantongi persetujuan teknis serta perizinan amdal, dan saat ini tengah menunggu tahap pengesahan amdal serta SLO (Sertifikat Laik Operasi).

Yogi juga memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem pengendalian yang ketat.

“Untuk dampak lingkungan tidak akan ada kebocoran, karena semua sistem dibuat dengan standar, bukan penumpukan asal-asalan. Air dari kegiatan akan habis oleh proses pemanasan dan peleburan, sementara dampak udara sudah dihitung sejak tahap rona awal,” Tuturnya

Ia juga menerangkan bahwa sumber limbah B3 yang dikelolanya berasal dari beragam aktivitas, mulai dari industri, pertambangan, pertanian, hingga rumah tangga.

“Contohnya adalah oli bekas, baterai bekas, pestisida, produk pembersih rumah tangga, limbah medis, dan sampah elektronik yang mengandung logam berat atau senyawa kimia berbahaya,” Terangnya

Ia juga mengharapkan dengan hadirnya PT SHSJ diharapkan bisa membantu dan menjaga kelestarian lingkungan serta bisa mendorong pertumbuhan industri lokal

Udin