Ia mengangkat isu kesehatan mental yang kerap tersembunyi, namun kini menjadi perhatian serius. dr. Savitri mengaitkan isu tersebut dengan dampaknya yang signifikan terhadap capaian akademik, relasi sosial, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.
.png)
Ketua DWP UNNES, Karniti S. Martono, menjelaskan bahwa perhatian terhadap kesehatan mental bukan sekadar bentuk empati, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen kampus.
"Kesehatan mental bukanlah sekadar urusan pribadi, tapi tanggung jawab bersama. Kami percaya bahwa melalui edukasi, dialog terbuka, dan sinergi berbagai pihak, kita dapat membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara emosional, matang secara sosial, dan siap menghadapi tantangan global," jelasnya.
Sementara itu, Rektor UNNES, Prof. Dr. Martono, M.Si menegaskan pentingnya penguatan iman, takwa, dan ketangguhan mental sebagai fondasi utama dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan kampus maupun tantangan global.
"Kami meyakini bahwa pendidikan yang ideal tidak hanya mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga memperkuat iman, takwa, serta daya tahan mental mahasiswa. Ketiganya menjadi pilar penting dalam membangun generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berkontribusi positif bagi masyarakat," tegasnya.
Ia juga berharap agar langkah ini menjadi motivasi bersama bagi mahasiswa, tenaga pendidik, maupun keluarga untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat, inklusif, dan suportif.
"Kampus harus menjadi tempat bertumbuh secara utuh dari akademik, spiritual, maupun emosional. Inilah bentuk nyata komitmen UNNES sebagai kampus konservasi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keseimbangan kehidupan," harapnya.
Posting Komentar untuk "Biar Gak Mudah Mental Breakdance, DWP UNNES Gelar Seminar Kesehatan Mental"