Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Warga RT 014 dan KBG Eglesia Paroki Kumba Kelurahan Satar Tacik, Memperbaiki Swadaya Ruas Jalan Garuda

 











BUTUH BANTUAN HUKUM ?


Ruteng, NTT, Indometro.Id - Jalan Garuda yang merupakan jalan penghubung antara kelurahan Satar Tacik dan kelurahan Karot kecamatan Langke Rembong terpantau alami kerusakan parah. Saat musim hujan genangan air memenuhi badan jalan dan terlihat bagai danau kecil. Kondisi ini konon berlangsung hingga bertahun-tahun. 

Masih segar dalam ingatan kita, beberapa bulan lalu, konten kreator asal Timung, kecamatan Wae Rii, Cheril, membuat konten mandi di genangan air bercampur lumpur di jalan Garuda yang rusak ini. Tentu saja Cheril bukanlah orang sedang sakit ingatan namun warga yang kritis, cerdas dan kreatif dalam menyampaikan kritik konstruktif kepada pemerintah. Apa hasilnya?

Kritik konstruktif sang konten kreator asal Timung ini dianggap angin lalu begitu saja oleh pemerintah kabupaten Manggarai. Hingga saat ini jalan Garuda masih menjadi ancaman yang serius bagi pengendara motor terutama ibu-ibu. 

Ketua RT 014/RW 04 Kelurahan Satar Tacik kecamatan Langke Rembong kabupaten Manggarai Laurensius Dadi menuturkan banyak pengendara motor terutama ibu-ibu yang sering menjadi korban jatuh dari kendaraan pada area genangan air bercampur lumpur ini. "Saya kasihan dengan ibu-ibu yang sering terjatuh pada badan jalan berlubang dengan genangan air bercampur lumpur ini. Hal ini yang memotivasi kami menggerakkan warga untuk secara swadaya memperbaikinya," kata Laurensius.

Hal senada diungkapkan ketua Kelompok Basis Gereja Eglesia Paroki Kumba Kelurahan Satar Tacik kecamatan Langke Rembong kabupaten Manggarai Stefanus Garus mengatakan bahwa pada tanggal 16 Mei 2025 KBG-nya akan menjadi tuan rumah pada prosesi safari Patung Bunda Maria. Agar prosesi perarakan patung Bunda Maria tidak terhambat pada jalan yang berlubang dan berlumpur ini pihaknya mengumumkan kepada umat untuk memperbaikinya. Respons umat cukup antusias. 














Bahkan semua warga ikut berpartisipasi. Ada yang menyumbang batu ukuran sedang 3 ret beserta kendaraan dumtruc untuk mengangkutnya. Ada yang menyumbang pasir, ada yang menyumbang makanan, kopi, teh. Semua warga ikut bekerja, laki-laki, perempuan, para remaja.  

Warga terlihat bahu membahu menyusun batu pada titik badan jalan yang rusak parah dan digenangi air bercampur lumpur. Warga juga membersihkan saluran drainase yang tertutup oleh sampah dan rumput. Saluran yang dipenuhi sampah dan rerumputan menutupi saluran drainase itu diangkat keluar hingga terlihat bersih. 

Material batu dan pasir yang dibutuhkan sekitar 5 ret batu dan 5 ret pasir. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 hari. Mulai dikerjakan sejak tanggal 13 Mei lalu.

Laurensius menuturkan pengerjaan perbaikan bukan hanya jalan yang rusak namun pembersihan got yang buntu mulai dari depan gapura bandara Frans Sales Lega. Got yang dibersihkan sekitar 500 meter. 











Warga menilai salah satu penyebab kerusakan jalan ini karena sering dilewati kendaraan ekspedisi besar milik Aci Fufa yang mengontrak lahan parkir kendaraan ekspedisi besar miliknya dibelakang kantor Pengadilan Agama kabupaten Manggarai. 

Namun pemilik kendaraan ekspedisi Fufa Jaya, Elisabeth Fufa melalui pemilik lokasi kontraknya, membantah penyebab kerusakan jalan Garuda karena kendaraan ekspedisi besar milik Fufa Djaya. "Banyak kendaraan ekspedisi besar, kendaraan truk dan kendaraan lainnya melewati jalan Garuda ini menuju Karot. Bukan kendaraan ekspedisi besar milik Aci Fufa saja," ujarnya.

Lurah Kelurahan Satar Tacik, kecamatan Langke Rembong kabupaten Manggarai Dionisius Hambur saat dimintai tanggapannya pada Selasa sore mengatakan mengapresiasi inisiatif dan partisipasi warganya itu.

“Pada prinsipnya sebagai Lurah saya berterimakasih dan mengapresiasi segala bentuk partisipasi warga RT 014,” kata dia melalui pesan WhatsAppnya.

Kata Dionesius, ruas jalan Garuda itu merupakan salah satu usulan prioritas kelurahan Satar Tacik pada Musrenbangkel tahun 2025.

“Ruas jalan Garuda ini adalah salah satu usulan prioritas kelurahan Satar Tacik pada Musrenbangkel di tahun 2024 dan 2025,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Manggarai, Lambertus Paput, S.Sos saat dikonfirmasi oleh para wartawan pada Kamis 15 Mei 2025 tidak terlihat dikantornya siang itu. (****)

Posting Komentar untuk "Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Warga RT 014 dan KBG Eglesia Paroki Kumba Kelurahan Satar Tacik, Memperbaiki Swadaya Ruas Jalan Garuda "