Indramayu,Indometro.id
Para petani di Kabupaten Indramayu saat ini sedang mengalami masa panen raya untuk musim tanam rendeng (penghujan) 2024 Hamparan padi yang menguning, dan aktivitas petani di tengah-tengah sawah yang sedang memanen, menjadi pemandangan yang mudah ditemui di berbagai desa di Kabupaten Indramayu.
Sebagai lumbung padi nasional, Kabupaten Indramayu memiliki areal persawahan yang sangat luas. Tak hanya menyumbang produksi padi nasional, berbagai budaya agraris juga lekat dalam kehidupan petani di pesisir pantura Jawa Barat itu.
Beragam tradisi yang berkaitan dengan pertanian pun hadir dan tetap lestari sejak ratusan tahun lalu. Tradisi itu mulai dari menyambut masa tanam hingga menyambut masa panen.
Indramayu terdapat tradisi Mapag Sri. Ditilik secara bahasa, Mapag Sri artinya menjemput padi atau suka cita petani dalam menyambut masa panen.
Halnya didesa Jatimulya Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu, Mapag Sri digelar sebagai ungkapan rasa syukur petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan akan segera tiba. Tak hanya petani, tradisi Mapag Sri juga melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk aparat desa yang bertindak sebagai panitia acara.
Dalam tradisi Mapag Sri, diisi dengan doa agar hasil panen bisa berlimpah. Selain itu, diadakan pula makan bersama seraya dimeriahkan dengan jenis kesenian tradisional. Seperti pagelaran wayang kulit, sebagai hiburan bagi masyarakat.
Muhamad Mulya Setiawan, Camat Terisi yang baru di lantik pada 20 Maret 2024 mengatakan dalam sambutannya, menyampaikan salam dari Bupati Indramayu ibu Hj. Nina Agustina teruntuk seluruh warga Desa Jatimulya Kecamatan Terisi. Ini merupakan ungkapan rasa syukur kita semua pada Allah SWT atas rejeki yang melimpah, dirinya sangat bangga dengan masyarakat Desa Jatimulya yang sudah awal menggelar acara adat mapag sri yang mengartikan panen raya akan dimulai.
Dengan mapag sri bukanya berbicara akan dimulainya panen raya, namun melalui kegiatan itu rasa tumbuh silaturahmi dan kekeluargaan di Desa Jatimulya dapat meningkatkan dan terus kompak dalam bercocok tanam.
“Melalui kegiatan mapag sri ini akan tumbuh rasa persaudaraan kekompakan yang akan menjadi kekuatan para petani dalam melakukan cocok tanam,” katanya.
"Berharap kepada seluruh warga Desa Jatimulya bahu membahu dan semakin mempererat uhuwah islamiyah dengan harapan akan tetap kuat jalinan persatuan dan kesatuan hubungan antara Pemdes dengan masyarakat semakin erat, mudah-mudahan di mudahkan segala usaha kita, dimudahkan segala aktifitasnya dan semoga menjadikan Desa Jatimulya yang Bisa dan menjadikan Terisi yang bersinergi menuju Indramayu yang Bermartabat," ujar M. Mulya Setiawan Camat Terisi.
Kuwu Rastim, SH., Kepala Desa Jatimulya dalam sambutannya, tradisi Mapag Sri pada tahun ini dilaksanakan di lapangan Puspa Janggleng blok Pedati 2 Desa Jatimulya Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu, pada Selasa (16/04/2024).
Kuwu Rastim Kepala Desa Jatimulya mengatakan, tradisi Mapag Sri selalu rutin digelar setiap tahun. Pemerintah desa bersama masyarakat terus berkomitmen dalam melestarikan tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu itu.
‘’Ini merupakan ungkapan rasa syukur para petani atas nikmat panen raya yang akan dilaksanakan,’’ tandas Rastim.
Dikatakan Rastim, adat mapag sri merupakan kegiatan yang mengartikan rasa syukur kepada sang illahi robbi atas hasil kerja keras dalam menanam padi sudah memasuki puncaknya yakni menggelar panen raya padi dengan kondisi yang baik.
Mapag sri ini merupakan jemputan para petani dalam melaksanakan panen raya padi dalam artian selama bercocok tanam padi para petani sudah memasuki pada puncaknya, yaitu menggelar panen raya dengan kondisi yang baik.
MT jahol
