-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Mahasiswa Asal Aceh Rahmad Andrian Beri Dukungan Ke BEM UI : Suara Mahasiswa Sedang Dibungkam

    Kamis, 01 Juli 2021, Juli 01, 2021 WIB Last Updated 2021-07-01T14:04:50Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Oleh Rahmad Andrian
    Mahasiswa UIN AR RANIRY

    Banda Aceh, Indometro.id- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menjadi sorotan setelah mengkritik Presiden Jokowi sebagai King of Lip Service.


    Alhasil, rektorat UI memanggil seluruh anggota BEM untuk mempertanyakan maksud kritik ke Jokowi itu. Bahkan meminta take down konten kritik di Instagram.


    Akibat unggahan tersebut, Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengungkapkan akun media sosial pengurus BEM diretas.

    Apa yang sedang dialami anggota BEM UI usai mengkritik Presiden Jokowi itu mendapat respons dan dukungan dari Mahasiswa UIN AR RANIRY Rahmad Andrian.

    Rahmad Andrian atau yang akrab di sapa Dek med mengatakan apa yang dialami teman-teman BEM UI usai mengkritik Presiden Jokowi merupakan bentuk pembungkaman ke mahasiswa. Kepada media Indometro.id


    "Rahmad Andrian sangat menyayangkan terhadap aksi pemanggilan yang dilakukan oleh rektorat UI kepada kawan-kawan di BEM dan juga teror digital yang diterima oleh kawan kawan di BEM UI. Kami rasa hal tersebut merupakan bentuk pembungkaman kritis akademik," ujar Dek med, Rabu (30/6).


    Rahmad Andrian menilai, kritikan yang disampaikan BEM UI sudah substantif dengan situasi kajian yang jelas.

    "Karena jika kita melihat dari bentuk kritiknya, kritiknya sudah sangat substantif dan juga berlandaskan situasi serta kajian yang jelas. Oleh karena itu Rahmad Andrian menyatakan melawan segala bentuk tindakan secara represif maupun pembungkaman kritik akademik yang baik," kata Dekmed

    Rahmad Andrian mengatakan, perlakuan rektorat UI dengan memanggil BEM UI seolah mengancam suara mahasiswa. Bahkan, rektorat tidak melakukan pembelaan terhadap mahasiswa BEM UI yang mengalami serangan digital.

    "Menurut saya kurang tepat. Mengapa karena bentuk kritik yang memang landasannya sudah jelas kemudian juga situasinya sudah baik itu, hentikan dengan cara-cara seperti mengancam. Bahkan ketika mahasiswanya mendapatkan teror digital tidak ada bentuk pembelaan dari rektoratnya. Maka kami menyayangkan hal tersebut," ungkapnya.


    Rahmad Andrian mengecam segala bentuk tindakan represifitas yang diterima oleh forum mahasiswa di mana pun berada.

    "Karena kita bisa melihat bahwa bentuk-bentuk suara kritis mahasiswa sedang dibungkam di mana-mana. ketika melakukan aksi lapangan direpresi ketika dilakukan aksi media secara kreatif dibungkam oleh UU ITE dan diteror digital maka kami akan mengeluarkan sikap maka dan kami akan bersama gerakan-gerakan yang ada demi memasifkan gerakan-gerakan yang menyuarakan aspirasi masyarakat," ujar dia.


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini