-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Pengakuan Tersangka yang Bunuh Pensiunan PIM: Kami Sakit Hati dengan Korban

    batnews.site
    Jumat, 14 Mei 2021, Mei 14, 2021 WIB Last Updated 2021-05-14T10:36:06Z

    Ads:

    LHOKSEUMAWE, indometro.us - Yusran, 55, pensiunan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), ditemukan tewas bersimbah darah di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (29/4) sekira pukul 18.21 WIB.

    Warga Desa Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, itu tewas dengan dua luka bacokan di bagian kepala. Motif awal korban dituduh penyebab salah seorang kerabat tersangka yang menjadi sakit.

    Korban pernah bekerja sebagai operator pabrik di perusahaan PT Pupuk Iskandar Muda di Krueng Geukuh, Aceh Utara.Siapa sangka kini korban telah meninggal dengan luka bacok dibagian kepala.

    Sementara itu, Staff Bidang Humas PT PIM Nikman Anshary mengaku meski tidak punya hubungan dekat, namun dirinya sangat kenal dengan Yusran sejak lama dan tinggal di Gampong Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

    Nikman juga membenarkan almarhum Yusran pernah bekerja sebagai operator pabrik PT PIM dan pensiun pada tahun 2015. 

    “Saya memang tidak begitu dekat dengan beliau. Karena ruangan kerja kami berbeda. Beliau bekerja sebagai operator pabrik dan terakhir seingat kawan-kawan lama beliau masih tinggal di Desa Panggoi,” akui Nikman Ansyari.

    Lalu merasa sakit hati kepada korban yang menyebabkan kerabat tersangka menajadi sakit sehingga terjadilah pembunuhan ini.

    "Sementara motifnya, korban dituduh penyebab seorang kerabat tersangka yang menjadi sakit," jelas Kapolres.

    Kapolres menerangkan, kedua tersangka adalah teman korban. Sebelum kejadian, korban dan tersangka sempat cekcok mulut di lokasi kejadian.

    Kronologis kejadian bermula dari saksi mata Hanif warga Gampong Paloh Igeuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, sekitar pukul 13.00 Wib sedang berada dirumahnya.

    Lalu, Hanif kedatangan tamu dua pria yang diduga sebagai pelaku yakni Edi (30) dan Wandi (29) merupakan warga Gampong Juli, Kecamatan Juli,  Kabupaten Bireuen.

    Menurutnya saat itu, Wandi menjelaskan pada Hanif bahwa mereka berdua terlibat  perkelahian dengan korban Yusran secara singkat tanpa menjelaskan akar permasalahan.

    Meski Hanif bertanya apa penyebab mereka berkelahi, namun Edi dan Wandi hanya terdiam saja dan langsung melangkah pergi keluar rumah.

    Pasca itu, Hanif merasa penasaran dan tidak enak perasaan, hingga Hanif menghubungi Kanit Ops I Sat Intelkam Polres Lhokseumawe terkait bahwa adanya Perkelahian di lokasi tersebut.

    Menindak lanjuti laporan Hanif, maka Sekira pukul 17.30 WIB, Kanit Ops I Sat Intelkam Polres Lhokseumawe berkoordinasi dengan Kanit Ops IV Sat Intelkam Polres Lhokseumawe hingga sepakat bergerak menuju lokasi.

    Setiba di TKP, ternyata tidak ada lagi aktivitas perkelahian yang dimaksud saksi Hanif dan keadaan hanya sepi tanpa ada orang lain.

    Selanjutnya, tim mencoba melakukan pencarian dengan menyisir lokasi setempat untuk mencari keberadaan korban Yusran.

    Secara tiba-tiba polisi berhasil menemukan Yusran dalam posisi terlungkup dan mengenakan baju kotak-kotak warna Coklat dengan celana training warna biru.

    Kondisi Yusran ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan mengalami luka bacok dibagian belakang kepala dan punggung. Tidak lama kemudian, Tim identifikasi pun turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

    Sementara itu Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto ketika dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (30/4/2021) membenarkan adanya penemuan mayat yang diduga mengalami penganiayaan berat hingga kehilangan nyawa.

    “Saat ini pihak polisi sedang mengusut kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap orang diduga terlibat dalam penganiayaan berat yang menghilangkan nyawa korban,” demikian sebut AKBP Eko Hartanto.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini